Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Manusia Purba yang Paling Banyak Ditemukan di Indonesia

Kompas.com - 10/10/2023, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Indonesia menempati posisi penting dalam hal penemuan fosil manusia purba.

Karena kekayaan temuan fosil manusia purba, Indonesia bahkan mendapat julukan Museum Manusia Purba Dunia.

Ada sekitar delapan jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia.

Dari hasil temuan tersebut, jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus.

Baca juga: Pithecanthropus Erectus: Penemuan, Ciri-ciri, dan Kontroversi

Jenis fosil manusia purba yang paling banyak di Indonesia

Manusia purba jenis Pithecanthropus paling banyak ditemukan di Indonesia.

Penemuan fosil Pithecanthopus bermula dari penelitian Eugene Dubois, ahli paleoantropologi dan geologi berkebangsaan Belanda.

Pithecanthropus erectus merupakan fosil manusia purba yang paling terkenal dan paling awal ditemukan di Indonesia.

Fosil ini pertama kali ditemukan Dubois di Situs Trinil, yang terletak di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada 1890.

Fosil-fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia berasal dari lapisan Plestosen bawah dan tengah.

Dalam penelitian lanjutan yang dilakukan oleh para ahli, ada beberapa jenis fosil Pithecanthopus yang ditemukan di Indonesia.

Berikut ini tiga jenis fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia.

Baca juga: Eugene Dubois, Penemu Pithecanthropus Erectus

1. Pithecanthropus erectus

Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada 1890. Berikut ini ciri-cirinya.

  • Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat
  • Berjalan tegak
  • Tinggi badan berkisar antara 165-170 cm
  • Berat badan kurang dari 100 kg
  • Volume otaknya sekitar 900 cc
  • Makanannya masih diolah secara sederhana
  • Hidup antara 700.000 sampai satu juta tahun lalu

Baca juga: Mengapa Pithecanthropus Erectus Disebut The Missing Link?

2. Pithecanthropus soloensis

Pithecanthropus soloensis ditemukan oleh G.H.R. von Koenigswald, Oppernorth, dan Ter Haar antara 1931 hingga 1933 di Ngandong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Berikut ini ciri-ciri Pithecanthropus soloensis.

  • Tengkorak lonjong, tebal, dan padat
  • Kepala bagian belakang menonjol
  • Memiliki rongga mata yang sangat panjang
  • Hidung tebal dan lebar
  • Tidak memiliki tulang dagu
  • Mempunyai alat pengunyah yang kuat
  • Tinggi badan berkisar 165 - 180 cm
  • Volume otak 750 - 1.350 cc

Baca juga: Pithecanthropus Soloensis: Penemu dan Ciri-ciri

3. Pithecanthropus mojokertensis

Pithecanthropus mojokertensis ditemukan oleh Von Koenigswald di Perning, Mojokerto, pada 1936.

Berikut ini ciri-ciri Pithecanthropus mojokertensis.

  • Tulang pipi dan alat pengunyah kuat
  • Tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai ke pelipis
  • Muka menonjol ke depan
  • Tulang kepala belakang terlihat menonjol
  • Berbadan tegap
  • Tinggi badan antara 165-180 cm
  • Otot-otot tengkuk kukuh
  • Volume otak antara 650-1.000 cc

Baca juga: Pithecanthropus Mojokertensis: Penemu dan Ciri-ciri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com