Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Jurnalistik di Indonesia

Kompas.com - 12/09/2023, 21:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jurnalistik atau jurnalisme adalah pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita dalam surat kabar dan sejenisnya.

Di Indonesia, perkembangan jurnalistik dimulai pada abad ke-18.

Sejak saat itu, bidang jurnalistik pun terus berkembang sampai sekarang.

Berikut ini sejarah jurnalistik di Indonesia.

Baca juga: Sejarah Pembredelan Pers dari Masa ke Masa

Sejarah awal jurnalistik di Indonesia

Sejarah jurnalistik dimulai pada masa pendudukan Belanda di Indonesia.

Pada awal abad ke-18, tepatnya tahun 1744, Gubernur Jenderal Willem Baron van Imhoff mendirikan percetakan Benteng di Batavia dan menerbitkan surat kabar yang bernama Bataviasche Nouvelles.

Bataviasche Nouvelles merupakan surat kabar yang terbit setiap minggu dan ditulis dalam bahasa Belanda.

Surat kabar Bataviasche Nouvelles memang ditujukan untuk orang-orang Belanda yang ada di Indonesia.

Setelah itu, pada 1776, Belanda kembali menerbitkan sebuah surat kabar bernama Vendu Niews yang berisi tentang berita-berita pelelangan.

Setelah terbit berbagai surat kabar berbahasa Belanda, akhirnya terbit surat kabar pertama  Indonesia, yaitu surat kabar Bianglala yang terbit pada 1854 dan Bromartani pada 29 Maret 1855.

Surat kabar Bromartani diterbitkan oleh seorang guru bahasa Jawa di Surakarta, yaitu Carel Frederik Winter.

Carel mengelola surat kabar ini bersama dengan anaknya, yakni Gustaaf Winter.

Awalnya, surat kabar Bromartani sengaja diterbitkan sebagai uji coba untuk melihat bagaimana reaksi para pembaca sekaligus mencari pelanggan.

Setelah boleh diedarkan, surat kabar Bromartani terbit setiap hari Kamis dengan harga langganan sekitar 12 gulden.

Sejak Bromartani terbit, banyak anak-anak sekolah dan pembaca umum yang antusias dengan surat kabar berbahasa Jawa ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com