Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persamaan Historiografi Tradisional Indonesia dan Eropa Kuno

Kompas.com - 15/07/2023, 06:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Upaya penulisan sejarah tiap peradaban punya keunikan dan corak yang khas.

Di Indonesia, historiografi telah dimulai sejak masa periodesasi sejarah kuno yang ditandai dengan munculnya pengaruh Hindu-Budha.

Di Eropa, historiografi telah muncul sejak sebelum masehi bersamaan dengan tingginya peradaban Yunani kala itu.

Kedua historiografi tersebut memiliki kekhasan masing-masing, namun masih memiliki kesamaan satu sama lain.

Baca juga: Historiografi: Pengertian dan Jenisnya

Historiografi Tradisional Indonesia

Historiografi tradisional Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai bentuk seperti syair, babad (prosa), kitab, hikayat, dan sejenisnya.

Corak yang melekat dalam historiografi tradisional Indonesia yaitu sifat religius-mistis yang kuat dalam konstruksinya.

Selain itu, ruang lingkup kajiannya sangat condong pada feodalistik-aristokratis, dan istana-sentris, berisi kisah kerajaan dan raja-rajanya.

Subjektivitas dalam historiografi tradisional Indonesia sangat kuat karena mengarah pada upaya-upaya legitimasi kekuasaan.

Bergabungnya aspek irasional dan rasional dalam konstruksinya, membuat pembaca sulit untuk membedakan fakta dan mitos di dalamnya.

Namun, dalam penulisannya, historiografi ini telah menggunakan romantisme klasik yang membuatnya menarik untuk dibaca.

Historiografi ini juga telah menggunakan model kronologis dalam penulisannya yang dapat dilihat dari pengelompokkan berdasarkan silsilah raja-raja.

Baca juga: Historiografi Eropa Kuno

Historiografi Eropa Kuno

Bentuk-bentuk historiografi Eropa kuno hampir sama dengan historiografi Indonesia, yaitu melalui media syair dan prosa yang masih terpengaruh aspek mythe atau mitos.

Upaya menulis sejarah kali pertama dilakukan oleh Homerus. Tokoh ini dalam penulisannya masih dalam bentuk syair dan puisi.

Meskipun demikian, dalam syair atau puisi yang ditulis oleh Homerus telah mengandung informasi tentang masyarakat dan kebudayaannya.

Dalam perkembangannya, bentuk historiografi berkembang ke dalam bentuk prosa yang dipelopori oleh Herodotus sekitar (484 SM - 425 SM).

Baca juga: Historiografi Modern: Ciri-Ciri, Kelebihan, dan Kekurangan

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com