Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Gerakan Pramuka di Indonesia Dimulai?

Kompas.com - 12/07/2023, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang mengajarkan tentang ilmu kepanduan atau kepramukaan di Indonesia.

Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti orang muda yang suka berkarya.

Istilah tersebut dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yang dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Lantas, kapan Pramuka didirikan di Indonesia?

Baca juga: Sejarah Pramuka Indonesia

Sejarah Pramuka di Indonesia

Ide pembentukan gerakan kepanduan pertama kali dicetuskan pada awal abad ke-20 oleh Baden Powell, yang kini disebut sebagai Bapak Pandu Dunia atau Bapak Pramuka Dunia.

Dalam waktu singkat, gerakan kepanduan yang bermula di Inggris segera menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Sejarah gerakan Pramuka di Indonesia dimulai sejak tahun 1912, atau pada masa penjajahan Belanda.

Melansir pramuka.or.id, gerakan kepanduan di Indonesia muncul pada 1912, sebagai cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO), organisasi kepanduan Belanda yang pertama.

Dua tahun kemudian, cabang ini berdiri sendiri dan pada 1916 secara resmi dinamai Vereeniging Nederlandsch Indische Padvinders (NIPV) atau Perhimpunan Pandu Hindia Belanda.

Baca juga: Sejarah Singkat Pramuka Dunia

NIPV adalah organisasi kepanduan pertama di Indonesia, yang mayoritas anggotanya merupakan keturunan Belanda.

Popularitas NIPV menginspirasi para pejuang kemerdekaan, bahwa gerakan kepanduan dapat meningkatkan semangat juang bangsa Indonesia.

Alhasil masih di tahun 1916, Mangkunegara VII membentuk organisasi kepanduan Indonesia pertama bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO), untuk para bumiputra.

Terbentuknya JPO memicu munculnya gerakan kepanduan lain, seperti Hizbul Wathan (1918), Jong Java Padvinderij (1923), Nationale Padvinders Organisatie (NPO), Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO), dan masih banyak lainnya.

Pada 1926, NPO dan JIPO melebur menjadi Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO).

Baca juga: Siapa Bapak Pramuka Indonesia?

Melihat fenomena organisasi kepanduan yang semakin menjamur, Belanda melarang keberadaan organisasi kepanduan di luar miliknya yang memakai istilah padvinder (pathfinder) atau pencari jejak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com