Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bapak Pramuka Indonesia?

Kompas.com - 21/07/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com – Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961.

Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan lebih dulu organisasi kepanduan di Indonesia, tepatnya di Bandung, Jawa Barat, milik Belanda bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) pada 1912.

Setelah NPO dibentuk, berbagai organisasi kepanduan lainnya mulai bermunculan di Nusantara.

Istilah Pramuka sendiri baru diresmikan berdasarkan Keppres No 238/1961.

Salah satu tokoh yang ikut memperkenalkan Pramuka di Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Baca juga: Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Bapak Pramuka Indonesia

Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Sedari muda, Sri Sultan HB IX memang sudah aktif berkiprah dalam organisasi kepanduan.

Kemudian, menjelang tahun 1960-an, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Pandu Agung atau pemimpin organisasi kepanduan.

Satu tahun setelahnya, 1961, saat banyak organisasi kepanduan digabungkan ke dalam satu wadah, Presiden Soekarno acap kali berkonsultasi dengan Sri Sultan.

Menurut Presiden Soekarno, berbagai organisasi kepanduan yang saat itu sudah berkembang di Indonesia perlu diperbaiki.

Oleh sebab itu, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, di mana Sri Sultan HB IX menjadi salah satu pengurusnya.

Sri Sultan HB IX bersama anggota lainnya, seperti A Azis Saleh Achadi, dan Prijono pun menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka.

Setleah itu, Presiden Soekarno mencetus Keppres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Pramuka.

Berdasarkan keputusan presiden tersebut, ditetapkanlah Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik para pemuda Indonesia.

Pramuka resmi didirikan pada 14 Agustus 1961. Gerakan kepanduan mulai diperkenalkan kepada rakyat Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com