Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Puntadewa di Dieng

Kompas.com - 03/07/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Di kawasan dataran tinggi Dieng terdapat kompleks percandian beraliran Hindu Syiwa.

Candi-candi di kawasan ini dinamai seperti nama pahlawan dalam cerita Bharatayuddha, salah satunya Candi Puntadewa.

Candi Puntadewa berdiri di satu pelataran dengan Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, dan Candi Sembadra, yang secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Berikut sejarah Candi Puntadewa di Dieng.

Baca juga: 8 Candi di Kompleks Percandian Dieng

Sejarah Candi Puntadewa

Di antara candi-candi di kelompok Candi Arjuna, Candi Puntadewa diperkirakan dibangun paling awal.

Candi Puntadewa memiliki tangga masuk ke dalam ruang tubuh candi, yang dilengkapi pipi candi dan dibuat bersusun dua.

Tubuh candi ini berdiri di atas batur bersusun setinggi 2,5 meter. Pintu masuk candi dilengkapi bilik penampil dan bingkai berhiaskan motif kertas tempel.

Baca juga: Candi Bima, Bangunan Suci di Dieng yang Paling Langka

Candi Puntadewa memiliki ruang cukup sempit yang diisi dengan sebuah yoni.

Pada tiga sisi dindingnya, terdapat jendela yang bingkainya dihias kala dengan motif sulur sebagai bingkainya.

Awalnya, kondisi atap Candi Puntadewa sudah runtuh. Pada 2016, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara bersama BPCB Jawa Tengah melakukan pemugaran.

Kegiatan pemugaran berhasil mengembalikan keindahan Candi Puntadewa, berikut bentuk atapnya.

Adapun atap Candi Puntadewa tersusun tinggi ke atas menyerupai meru.

Bagian atap ini terdiri atas tiga tingkatan, di mana puncaknya berbentuk ratna menyerupai teratai bertumpuk dua, sebagaimana ciri khas candi bercorak Hindu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com