Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Semar di Dieng, Pendamping Candi Arjuna

Kompas.com - 18/01/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Candi Semar merupakan salah satu bangunan di kelompok Candi Arjuna yang berada di Kompleks Percandian Dieng.

Di pelataran kelompok Candi Arjuna terdapat Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Sembadra, dan Candi Puntadewa.

Berbeda dari empat candi lainnya yang menghadap barat, Candi Semar berdiri menghadap timur, bersemuka dengan Candi Arjuna.

Sayangnya, kondisi Candi Semar saat ini tidak lagi utuh karena bagian puncak atapnya telah runtuh.

Baca juga: Candi Arjuna: Sejarah dan Fungsinya

Sejarah Candi Semar

Kompleks Percandian Dieng terletak di kawasan dataran tinggi Dieng, yang berada pada ketinggian sekitar 2.000 mdpl.

Candi-candi di Dieng bercorak agama Hindu Syiwa, yang secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Di kompleks percandian Dieng, terdapat delapan candi yang dinamai sesuai nama pahlawan dalam cerita pewayangan.

Semar merupakan salah satu tokoh Punakawan, pamomong para ksatria Pandawa, yang hanya ada dalam cerita wayang di Indonesia.

Candi Semar berdenah persegi empat berukuran 7 x 3,5 meter yang berdiri persis di hadapan Candi Arjuna.

Baca juga: Candi Bima, Bangunan Suci di Dieng yang Paling Langka

Bangunan Candi Semar terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan atap, dengan pintu masuk di sebelah timur yang tidak dilengkapi bilik penampil.

Bagian batur candi memiliki tinggi sekitar 50 cm, yang dibiarkan polos tanpa hiasan.

Sedangkan bagian alas kaki dan alas tubuh candi dihias dengan bingkai padma dan bingkai rata.

Pada bagian ambang pintu, dihias dengan pola kertas tempel dan kepala naga di pangkalnya.

Di atas ambang pintu, terdapat kala-makara tanpa rahang bawah. Pada sisi samping dan belakang Candi Semar terdapat lubang yang berfungsi sebagai jendela.

Atap Candi Semar tergolong unik karena tidak berlapis seperti candi-candi lain di Dieng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com