Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Zaman Arkaekum Disebut Zaman Tertua?

Kompas.com - 17/06/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pembabakan masa praaksara yang tertua menurut ilmu geologi disebut Arkean atau terkadang disebut Arkeozoikum atau Arkaikum atau Arkaekum.

Masa Arkaekum merupakan masa tertua yang diperkirakan terjadi antara 4.000 hingga 2.500 juta tahun lalu.

Mengapa zaman Arkaekum disebut zaman tertua?

Baca juga: Zaman Arkean: Pembagian dan Ciri-ciri

Arkaekum, zaman purba tertua

Zaman Arkaekum adalah zaman tertua yang diperkirakan berusia 2.500 juta tahun di mana kondisi bumi belum stabil dan masi panas.

Arkaekum disebut zaman yang paling tua karena pada Zaman Arkaekum kulit bumi masih belum stabil, bahkan masih dalam proses pembentukan dan bersuhu sangat panas.

Selain itu, bumi juga sebagian besar masih berupa air, yang menjadi salah satu ciri-ciri zaman Arkaikum atau Arkean.

Kata Arkean berasal dari Bahasa Yunani, yakni arkh?, yang artinya permulaan atau asal.

Pada zaman ini, terdapat tanda-tanda kehidupan paling awal dari mikroba air yang disebut stromatolit.

Akan tetapi, beberapa ilmuwan menyebut bukti adanya kehidupan yang nyata pada zaman Arkaekum masih belum dapat dipastikan.

Baca juga: Zaman Paleozoikum: Pembagian dan Ciri-ciri

Apa saja yang terjadi pada zaman Arkaekum?

Zaman Arkaekum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang mulai berkembang menjadi prokontinen.

Pada dasar semua sedimen, baru dijumpai batuan yang sama sekali tidak mengandung fosil. Masa ini kemudian dikenal sebagai Azoikum.

Di lapisan atasnya terbentuk batuan yang hanya mengandung sisa-sisa kehidupan yang masih sangat sederhana, berupa tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping. Periode ini disebut sebagai Proterozoikum.

Karena dua masa tersebut sangat sulit dibedakan secara nyata, sehingga pada akhirnya digabungkan dan disebut sebagai Arkeozoikum atau Arkean atau Arkaekum.

Sebelum menuju ke periode berikutnya, pada akhir Arkeozoikum berkembang jenis-jenis kehidupan yang kemudian dikenal sebagai fosil. Periode ini disebut sebagai zaman Pra-Kambrium.

Kehidupan yang ditemukan pada masa ini berupa batuan hablur, baik yang merupakan magma maupun peleburan dan penghabluran kembali batuan jenis lain akibat peristiwa metamorfosis.

Baca juga: Proses Terbentuknya Wilayah Indonesia pada Akhir Masa Mesozoikum

Batuan hablur dari zaman Arkaekum dapat dijumpai di beberapa lokasi yang sangat terbatas dan beberapa di antaranya tidak dapat diamati lebih lanjut bagaimana sifat dan strukturnya.

Di samping itu, ditemukan pula jejak kehidupan primitif berupa rayapan sebangsa cacing yang kurang begitu nyata.

Oleh karena itu, sebagian ilmuwan menyebut bukti adanya kehidupan yang nyata pada zaman Arkeozoikum masih belum dapat dipastikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com