Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendriawan Sie, Korban Tragedi Trisakti Asal Balikpapan

Kompas.com - 12/05/2023, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Tragedi Trisakti 1998 merenggut nyawa empat mahasiswa Universitas Trisakti, Hendriawan Sie salah satunya.

Hendriawan Sie merupakan satu-satunya korban Tragedi Trisakti yang berasal dari luar Pulau Jawa, yakni Kalimantan.

Seperti halnya tiga korban lain, Hendri meninggal tidak lama setelah terkena tembakan peluru tajam aparat di bagian tubuhnya yang vital, pada 12 Mei 1998 petang.

Berikut biografi Hendriawan Sie.

Baca juga: Heri Hertanto, Korban Tragedi Trisakti 1998

Biografi singkat Hendriawan Sie

Hendriawan Sie merupakan putra semata wayang pasangan Hendrik Sie dan Karsiah, yang lahir di pada 3 Maret 1978.

Ketika lulus SMA pada 1996, Hendri memutuskan untuk meninggalkan kota kelahirannya di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ia memilih merantau ke Jakarta dan melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti.

Pengalaman merantau di ibu kota disambut dengan krisis ekonomi yang melanda Asia pada 1997.

Memasuki awal 1998, situasi di Indonesia memanas akibat krisis ekonomi, yang mendorong mahasiswa untuk melakukan demonstrasi guna menuntut reformasi dan lengsernya Presiden Soeharto yang telah menjabat selama 32 tahun.

Baca juga: Elang Mulia Lesmana, Mahasiswa yang Gugur dalam Tragedi Trisakti

Menjadi korban Tragedi Trisakti

Pada 12 Mei 1998, sekitar 6.000 massa yang terdiri dari mahasiswa, staf, dan dosen, melakukan long march dari Universitas Trisakti menuju Gedung DPR/MPR.

Namun, aksi damai mereka diadang oleh barikade Polri yang bersenjata lengkap.

Hingga sore hari, negosiasi tidak membuahkan hasil, sehingga dosen membujuk mahasiswa untuk mundur.

Ketika massa demonstrasi yang gagal menyuarakan aspirasinya bergerak mundur, aparat mengikuti mereka.

Situasi menjadi tidak terkendali setelah aparat mulai mengejar, memukul, melempar gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam ke arah demonstran.

Massa pun berhamburan berusaha menyelamatkan diri. Akan tetapi, aparat tetap agresif, bahkan mengejar dan melepas tembakan hingga area dalam Kampus Trisakti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com