Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al-Kindi, Riwayat Hidup dan Kontribusinya bagi Ilmu Pengetahuan

Kompas.com - 28/04/2023, 20:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Al-Kindi merupakan ilmuwan yang amat berpengaruh dalam dunia pengetahuan, tetapi ia lebih dikenal sebagai bapak filsafat Islam.

Al-Kindi dianggap sebagai pelopor filsafat Islam pertama, seorang filsuf yang membabat jalan untuk menjembatani agama dan filsafat

Al-Kindi banyak mempengaruhi para filsuf Islam generasi berikutnya seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Farabi, Al-Razi, dan sebagainya.

Meskipun Al-Kindi lebih populer sebagai pelopor filsafat Islam, dalam realitanya ia banyak mewariskan temuan bagi perkembangan keilmuan.

Baca juga: Tokoh Cendekiawan Islam di Bidang Kedokteran Masa Daulah Abbasiyah

Riwayat Hidup Al-Kindi

Al-Kindi bernama lengkap Abu Yusuf bin Ishaq bin Ash-Shabah bin Imran bin Al-Asy'ats bin Qais. Ia lahir di Kufah pada kisaran 801-803 Masehi.

Disematkannya panggilan Al-Kindi berkaitan dengan nasab keluarganya yang berasal dari kabilah Arab Al-Kindah.

Ayahnya adalah seorang pegawai pemerintahan Dinasti Abbasiyah, tepatnya pada masa kepemimpinan khalifah Harun Ar-rasyid.

Ia banyak belajar di Basrah, Baghdad, dan Kufah. Di sana, ia menjadi murid dari beberapa ahli matematika dan filsafat terkemuka pada masanya.

Lahirnya Al-Kindi telah memecahkan stigma pada masa klasik bahwa orang Arab memiliki peradaban dan intelektual terbelakang.

Tidak hanya bidang filsafat, Al-Kindi juga banyak berkontribusi dalam berbagai bidang keilmuan, termasuk matematika, astronomi, fisika, kimia, geografi, kedokteran, dan teknik mesin.

Berikut berbagai warisan temuan Al-Kindi:

Baca juga: Ilmuwan Muslim di Bidang Kedokteran

Bidang Astronomi

Temuan penting Al-Kindi yang membuat ilmuwan lain takjub termasuk seorang orientalis Belanda, De Boer, adalah metodenya dalam membaca posisi bulan.

Al-Kindi dapat menghubungan antara fenomena di luar angkasa melalui fenomena lain di muka bumi, misalnya dengan melihat kondisi air laut.

Ia dapat membaca posisi bulan dengan cara melihat kondisi air laut yang senantiasa berubah-ubah dari pasang ke surut dan sebaliknya.

Metodenya sangat dikagumi oleh De Boer. Ia menduga bahwa Al-Kindi menghabiskan waktu yang tidak singkat untuk mengamati hal tersebut.

Baca juga: Ibnu Zuhr, Ilmuwan Islam yang Berpengaruh bagi Ilmu Kedokteran Modern

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com