Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuknya Agama Islam ke Indonesia Berdasarkan Temuan Batu Nisan Kuno

Kompas.com - 10/04/2023, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Masuknya Islam ke Indonesia terdiri dari dua versi, ada yang meyakini pada abad ke-7, ada pula yang menyatakan pada abad ke-13.

Dari perbedaan tersebut, terdapat pula tiga teori berbeda yang menjelaskan tentang masuknya agama Islam ke Nusantara.

Salah satu dari teori tersebut menyatakan bukti masuknya Islam ke Nusantara berdasarkan dari sebuah batu nisan kuno.

Berdasarkan batu nisan kuno yang ditemukan di Indonesia, diperkirakan agama Islam dibawa masuk oleh pedagang dari Gujarat (India).

Baca juga: Kelebihan dan Kelemahan Teori Gujarat

Penemuan batu nisan kuno

Salah satu batu nisan kuno yang dianggap sebagai bukti masuknya agama Islam ke Nusantara adalah makam Malik As-Saleh pada 1297.

Makam Malik As-Saleh dikatakan mirip dengan batu nisan yang ada di Gujarat (India).

Oleh sebab itu, penemuan batu nisan kuno ini termasuk dalam teori Gujarat.

Teori Gujarat pada awalnya dikemukakan oleh Pojnappel, yang kemudian dikembangkan oleh seorang asal Belanda, Snouck Hurgronje.

Berdasarkan teori Gujarat, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, yang dibawa oleh para pedagang dari Gujarat (India).

Sebab, pada saat itu, para pedagang Gujarat datang dari Selat Malaka dan membangun hubungan dagang bersama orang-orang lokal di bagian barat Nusantara.

Pendapat ini juga didukung oleh sejumlah sejarawan, seperti Moquette, yang menyimpulkan bahwa asal-usul Islam di Nusantara adalah Gujarat.

Lebih lanjut, pendapat ini juga didasari oleh pengamatan Moquette terhadap batu nisan di Pasai dan Gresik, Jawa Timur, yang disebut mirip dengan batu nisan yang ada di Cambay Gujarat.

Pendapat Moquette juga didukung oleh sekelompok sejarawan lain, seperti Kern, Winstedt, Bosquet, Vlekke, Gonda, Schrieke, dan Hall.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com