Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Penyebab Renggangnya Hubungan Hayam Wuruk dan Gajah Mada

Kompas.com - 27/03/2023, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Hayam Wuruk dan Gajah Mada adalah dua tokoh penting pada masa Kerajaan Majapahit.

Hayam Wuruk adalah raja Majapahit yang dinobatkan ketika masih berusia 17 tahun.

Sementara itu, Gajah Mada adalah mahapatih dari Kerajaan Majapahit di masa kekuasaan Hayam Wuruk.

Dalam sejarahnya, Gajah Mada dan Hayam Wuruk memiliki hubungan yang terbilang tidak cukup baik.

Faktor penyebab renggangnya hubungan antara Hayam Wuruk dan Gajah Mada adalah terjadinya Perang Bubat.

Baca juga: Perang Bubat, Muasal Stigma Suku Jawa dan Suku Sunda

Dampak Perang Bubat

Terjadinya Perang Bubat bermula dari rencana perkawinan politik antara Raja Hayam Wuruk dengan putri Raja Sunda, Prabu Linggabuana, yang bernama Dyah Pitaloka Citraresmi.

Rencananya, pernikahan mereka diadakan di Majapahit. Sebenarnya, Linggabuana keberatan dengan lokasi tersebut.

Namun, pada akhirnya, Prabu Linggabuana tetap berangkat bersama rombongannya ke Majapahit.

Rombongan Linggabuana pun sampai di Majapahit dan ditempatkan di Pesanggrahan Bubat.

Bersamaan dengan hadirnya pasukan Kerajaan Sunda, Gajah Mada juga diangkat menjadi patih.

Gajah Mada memiliki ambisi menguasai Kerajaan Pajajaran (Sunda) demi memenuhi Sumpah Palapa.

Oleh sebab itu, kedatangan pasukan Kerajaan Sunda ke Majapahit dianggap sebagai bentuk penyerahan diri mereka.

Gajah Mada pun segera mendesak Hayam Wuruk untuk menerima Dyah Pitaloka Citraresmi bukan sebagai pengantin, melainkan upeti.

Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya konflik antara pihak Sunda dengan Gajah Mada.

Sebelum Hayam Wuruk menyampaikan keputusannya, Gajah Mada sudah lebih dulu mengerahkan pasukannya ke Pesanggrahan Bubat dan memaksa Linggabuana mengakui superioritas Majapahit.

Baca juga: Perbedaan Perang Paregreg dan Perang Bubat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com