KOMPAS.com - Tiwul adalah makanan berbahan dasar singkong atau ketela pohon.
Tiwul banyak dijumpai di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Untuk menyantap tiwul, seseorang mesti mengukus bahan singkong itu.
Laman sumber bacaan di Kompas.com edisi 4 Desember 2021 menyebut tak ada catatan sejarah sejak kapan orang Jawa makan tiwul.
Baca juga: Mengulas Tiwul Lebih Jauh, dari Sejarah hingga Penyajiannya
Pada abad ke-20, persisnya saat Jepang menjajah Indonesia, tiwul menjadi alternatif makanan pokok.
Pasalnya, di zaman susah itu, harga beras melambung tinggi sehingga masyarakat kebanyakan tak sanggup membeli.
Tiwul
Selanjutnya, tiwul kembali sohor dengan kasus sama tentang beras pada era 1960-an.
Di masa 1960 itu, Indonesia mengalami krisis ekonomi sebagai dampak dari krisis ekonomi dunia.
Saat ini, tiwul naik kelas menjadi camilan.
Terhidang di tempat-tempat makan, tiwul kini dipercaya sebagai salah satu makanan diet.
Alasanya, kandungan karbohidrat tiwul lebih rendah ketimbang nasi putih.
Masyarakat juga percaya bahwa tiwul bisa mengurangi risiko munculnya sakit maag.
Tiwul hangat biasanya tersaji dengan taburan parutan kelapa maupun kuah gula merah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.