Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2021, 17:04 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Tiwul merupakan pangan lokal yang banyak ditemukan di Yogyakarta dan sekitarnya. Bahan pangan ini bisa diolah menjadi kudapan atau dikonsumsi seperti nasi.

Dalam artikel Kompas.com (12/08/2020), Heri Priyatmoko, sejarawan serta pengajar program studi sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengatakan bahwa sebetulnya tiwulnya adalah makanan pokok pengganti nasi yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat di daerah tandus.

“Tiwul yang berbahan baku singkong dijadikan pengganti nasi ketika harga beras tidak terbeli oleh masyarakat pada era penjajahan Jepang tahun 1960-an,” kata Heri.

Baca juga:

Ilustrasi sajian tiwul dari Gubuk Tiwul, Kampoeng Loempang Kenteng Klaten Jawa Tengah.Dok. Kampoeng Loempang Kenteng Ilustrasi sajian tiwul dari Gubuk Tiwul, Kampoeng Loempang Kenteng Klaten Jawa Tengah.

Lantas, sebetulnya apa itu tiwul? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut.

Makanan pokok pengganti nasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tiwul adalah makanan pokok yang bisa digunakan sebagai pengganti nasi. 

Agus Lambang, pemilik usaha Thiwul Manis Pak Lambang kepada Kompas.com menceritakan bahwa saat masa pageblug, masyarakat yang kesulitan membeli beras akan mengganti makanan pokoknya dengan nasi. 

"Kalau zaman dulu masa pageblug gitu orang mau makan sulit, makannya ya gaplek itu. Terus gaplek itu dibuat tiwul, terus dikeringkan. Kalau sekarang istilahnya tiwul instan itu. Itu bisa disimpan sampai lama," jelas Lambang, Selasa (30/11/2021).

Baca juga:

Dalam artikel yang sama, Heri juga menjelaskan bahwa tiwul tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat Gunung Kidul.

Namun masyarakat di daerah lainnya seperi Wonogiri, Wonosobo, Pacitan, hingga Blitar juga menyantap tiwul dalam kesehariannya.

Ilustrasi tiwul gula merah. SHUTTERSTOCK/ Tyasindayanti Ilustrasi tiwul gula merah.

Baca juga:

Pembuatan tiwul

Tiwul terbuat dari singkong kering atau biasa dikenal gaplek. Cara membuat tiwul sebetulnya sederhana, tapi butuh waktu cukup lama terutama pada pengeringan gepleknya. 

Untuk membuat tiwul, singkong yang telah dikupas lalu dikeringkan dengan cara dijemur. Proses penjemuran bisa dilakukan sekitar empat sampai tujuh hari, tergantung cuaca. 

Setelah kering, singkong lalu digiling atau ditumbuk menjadi tepung. Jika sudah, maka kamu bisa langsung memasak atau mengolahnya menjadi tiwul. 

"Singkong itu dikeringkan jadi gaplek, habis itu digiling dibuat tepung. Habis dari tepung diolah buat tiwul," ungkap Lambang. 

Baca juga: Resep Getuk Lindri Pandan, Jajanan Jadul dari Singkong

Dewasa ini, tiwul diolah menjadi banyak hidangan. Ada yang memasaknya layaknya nasi goreng atau dibuat menjadi kudapan manis dengan aneka rasa.

Tiwul manis sekarang juga menjadi salah satu produk oleh-oleh khas Yogyakarta. Jika berkunjung ke Gunung Kidul kamu akan menemukan beberapa gerai yang menjual tiwul manis untuk kudapan. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com