Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemajuan Dinasti Ayyubiyah di Bidang Politik

Kompas.com - 03/02/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Daulah Ayyubiyah adalah dinasti Muslim Sunni keturunan etnis Kurdi yang didirikan oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada 1171.

Selama sekitar delapan dekade berdiri, Dinasti Ayyubiyah membawa kemajuan di berbagai bidang kehidupan.

Berikut ini kemajuan Dinasti Ayyubiyah di bidang politik dan pemerintahan.

Baca juga: Kemajuan Dinasti Ayyubiyah di Bidang Militer

Kemajuan Dinasti Ayyubiyah di bidang politik

Pendiri Daulah Ayyubiyah, Salahuddin Al Ayyubi, adalah seorang jenderal dan pejuang Islam yang dikenal piawai di bidang militer.

Karier politik Salahuddin dimulai saat ia menjadi wazir (setara perdana menteri) untuk Mesir pada 1169, di bawah pemerintahan Dinasti Fatimiyah.

Begitu menjabat sebagai Wazir Mesir, Salahuddin mulai merevitalisasi perekonomian dan mengorganisir ulang kekuatan militer.

Karena posisi Dinasti Fatimiyah semakin lemah, Salahuddin pun mampu menggantikannya dengan Dinasti Ayyubiyah yang didirikannya pada 1171.

Di bidang politik, Daulah Ayyubiyah membuat berbagai kebijakan dalam membangun pemerintahan, di antaranya:

  • Mengganti hakim Syiah dengan hakim dari kalangan ulama Sunni
  • Mengganti pegawai pemerintahan yang melakukan korupsi
  • Memecat pegawai yang bersekongkol dengan penjahat dan pemberontak
  • Mengutamakan sikap pejabat yang adil dan memperlakukan rakyat dengan baik

Baca juga: Perkembangan Pendidikan di Masa Dinasti Ayyubiyah

Sebelum Dinasti Ayyubiyah berdiri, pemerintahan Islam mengalami perpecahan di mana banyak kerajaan kecil yang bermusuhan.

Di masa pemerintahan Salahuddin, umat Islam bisa bersatu dalam barisan.

Daulah Ayyubiyah juga melaksanakan politik ekspansi atau politik perluasan wilayah.

Adapun wilayah kekuasaaan Dinasti Ayyubiyah mencakup Afrika Utara, Suriah, Palestina, Yaman dan Hijaz.

 

Referensi:

  • Ash-Shalabi, Ali Muhammad. (2007). Shalahuddin Al-Ayyubi: Pahlawan Islam Pembebas Baitul Maqdiz (Terjemahan, Muslich Taman dan Ahmad Tarmudzi). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com