Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gamelan, Orkestrasi Harmonisasi Hidup

Kompas.com - 20/12/2022, 18:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gamelan adalah seperangkat alat musik yang berbasis kebudayaan Hindu Buddha di Jawa.

Gamelan berkembang hingga masa Majapahit bahkan ke Mataram Islam dan di zaman modern seperti saat ini.

Gamelan kebanyakan berisikan orkestrasi alat musik pukul semisal gong, kempul, kenong, gambang, dan sebagainya.

Baca juga: Nguri-uri Budaya Jawa Lewat Gamelan di Bodro Sewu

Informasi dari sumber bacaan laman Kompas.com edisi 19 Januari 2022 menunjukkan seni gamelan tumbuh di Jawa, Bali, dan Lombok.

Seperangkat gamelan berisi sekitar 75 alat musik.

Seni musik gamelan sejak awal abad 12 di Indonesia juga dilengkapi dengan keberadaan penyanyi atau sinden.

Jumlah sinden sekitar 10-15 orang.

Para pengrawit di Festival Gamelan di Bodro Sewu Gallery tanggal 4 dan 10 Desember 2022 Para pengrawit di Festival Gamelan di Bodro Sewu Gallery tanggal 4 dan 10 Desember 2022

Harmonisasi

Sinden Mengusap Air Mata Saat akan Menyanyikan Gending Jawa dalam Prosesi Penghormatan Terakhir di Rumah Duka Seno Nugroho di Sedayu Bantul Rabu (4/11/2020)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Sinden Mengusap Air Mata Saat akan Menyanyikan Gending Jawa dalam Prosesi Penghormatan Terakhir di Rumah Duka Seno Nugroho di Sedayu Bantul Rabu (4/11/2020)

Alat-alat musik gamelan dimainkan secara bersamaan.

Namun demikian, permainan itu mengutamakan harmonisasi.

Pesan inilah yang membuat gamelan memberikan lambang harmonisasi hidup yang dijalani manusia.

Mitologi Jawa menulis bahwa riwayat gamelan berasal dari Sang Hyang Guru Eka Sara.

Dewa penguasa seluruh Jawa ini tinggal di Medang Kamulan atau Gunung Lawu.

Sejumlah warga mengikuti kegiatan doa untuk perdamaian dunia di Gong Perdamaian Dunia, Kertalangu, Denpasar Senin (14/3/2022).

ANTARA FOTO via BBC INDONESIA Sejumlah warga mengikuti kegiatan doa untuk perdamaian dunia di Gong Perdamaian Dunia, Kertalangu, Denpasar Senin (14/3/2022).

Musik gamelan lazim digunakan untuk mengiringi acara wayang.

Dalam memainkan gamelan, pemain memahami hanya dua laras musik.

Pertama adalah laras pelog dengan tujuh nada.

Kedua, laras slendro dengan lima nada.

Gaya permainan gamelan di Jawa memiliki kekhasan semisal gaya Yogyakarta, Surakarta, Banyumasan, dan sebagainya.

Gamelan yang tengah dimainkan oleh seniman di Jepara, Jawa Tengah. Gamelan telah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. indonesia.go.id/MC Diskominfo Kab Jepara Gamelan yang tengah dimainkan oleh seniman di Jepara, Jawa Tengah. Gamelan telah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com