KOMPAS.com - Prasasti Pagaruyung II adalah prasasti peninggalan Raja Adityawarman yang diperkirakan dibentuk pada 1737 M.
Prasasti ini ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan memakai huruf Kawi, yang berisi tentang puji-pujian untuk Raja Adityawarman.
Baca juga: Prasasti Ramwi: Lokasi Penemuan dan Isinya
Isi Prasasti Pagaruyung II tidak dapat dijelaskan secara lengkap dikarenakan tulisannya yang sudah mulai memudar.
Hal ini disebabkan oleh keutuhan batu Prasasti Pagaruyung II yang tidak terjaga dengan baik.
Dulu, tulisan pada Prasasti Pagaruyung masih tertulis dengan indah menggunakan huruf Jawa Kuno dengan bahasa Sansekerta.
Namun, melihat kondisi tulisannya yang sudah rusak, maka cukup sulit untuk dapat menafsirkan apa yang tertulis pada prasasti tersebut.
Terlebih lagi, batu Prasasti Pagaruyung II juga sudah terpecah menjadi dua bagian.
Pada batu pertama terdapat 9 baris tulisan dan pada beberapa barisnya sudah banyak kata-kata yang hilang.
Sementara itu, tidak terlihat begitu jelas sisa barisan pada batu kedua. Akan tetapi, diperkirakan tersisa 14 baris di batu tersebut.
Meskipun sukar untuk menelaah isi dari prasasti tersebut, disebutkan bahwa secara garis besar batu ini menyampaikan puji-pujian terhadap Raja Adityawarman.
Didukung dengan kisah sejarahnya, Prasasti Pagaruyung II pun difungsikan sebagai sarana pendidikan untuk masyarakat sekitar.
Sampai sekarang, prasasti tersebut masih memenuhi fungsi pendidikan untuk mengenal sejarah, sehingga banyak pelajaran yang dapat diambil dari keberadaan benda peninggalan bersejarah ini.
Referensi: