Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Sikap Indonesia terhadap Blok Barat dan Blok Timur?

Kompas.com - 16/11/2022, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada awal kemerdekaan Indonesia, dunia dihadapkan pada situasi rawan konflik akibat adanya Perang Dingin yang melibatkan Blok Barat dan Blok Timur.

Blok Barat terdiri dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, sementara Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet.

Kedua kubu bersitegang akibat perbedaan ideologi, di mana Amerika Serikat beraliran liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berpaham komunis-sosialis.

Selama masa Perang Dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak secara langsung beradu senjata, tetapi bersaing dalam menyebarkan pengaruhnya di dunia.

Situasi pada saat itu memaksa Indonesia untuk mengambil sikap.

Lantas, bagaimana sikap Indonesia terhadap Blok Barat dan Blok Timur?

Baca juga: Negara-Negara Blok Barat

Indonesia bersikap netral

Pada masa Perang Dingin, Indonesia memilih bersikap netral dengan tidak memihak Blok Barat ataupun Blok Timur.

Sikap tersebut dipilih karena Indonesia menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif.

Politik bebas aktif merupakan gagasan yang dicetuskan oleh Mohammad Hatta pada 2 September 1948.

Maksud dari politik luar negeri bebas aktif adalah Indonesia bebas menentukan sikapnya sendiri terhadap konflik internasional demi membantu terwujudnya perdamaian dunia.

Konsep politik luar negeri bebas aktif di Indonesia ditawarkan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta dalam pidatonya, "Mendayung di antara Dua Karang" pada 2 September 1948.

Di depan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), Moh Hatta menyampaikan bahwa Indonesia semestinya bisa menentukan sikap sendiri dalam menghadapi konflik politik internasional saat itu.

Baca juga: Negara-Negara Blok Timur

Politik Indonesia bebas aktif artinya Indonesia dapat secara bebas menentukan sikap dan kebijaksanaannya sendiri dalam menghadapi permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri pada kekuatan mana pun.

Sikap netral Indonesia terhadap Blok Barat dan Blok Timur juga tercermin dalam Gerakan Non-Blok (GNB).

GNB adalah sebuah organisasi internasional dari 120 negara di dunia, yang menganggap diri mereka tidak beraliansi dengan kekuatan besar mana pun.

GNB dibentuk sebagai upaya untuk menghindar dari polarisasi dunia atas terjadinya Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Indonesia tidak hanya menjadi anggota, bahkan termasuk sebagai salah satu negara pendiri GNB pada 1961.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com