Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Fungsi Partner Countries yang Dibentuk oleh NATO?

Kompas.com - 15/11/2022, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber NATO

KOMPAS.com - North Atlantic Treaty Organization atau disingkat NATO, adalah organisasi pertahanan dan keamanan di kawasan Atlantik Utara.

NATO dibentuk pada 4 April 1949 dengan markas besar di Brussel, Belgia.

NATO dibentuk sebagai pertahanan kolektif, manajemen krisis, dan keamanan kooperatif bagi negara-negara anggotanya ketika timbul persaingan antara Blok Barat dan Uni Soviet pada masa Perang Dingin.

Pada awalnya, anggota NATO adalah Belgia, Denmark, Perancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.

Saat ini, NATO telah memiliki 30 negara anggota, yakni Albania, Belgia, Bulgaria, Kanada, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Perancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia, Latvia, Lituania, Luksemburg, Montenegro, Belanda, Makedonia Utara, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dalam perkembangannya, NATO juga menjalankan sistem kemitraan yang disebut partner countries.

Lantas, apa itu partner countries dan apa fungsinya?

Baca juga: Latar Belakang Terbentuknya NATO dan SEATO

Apa itu partner countries?

Partner countries adalah sistem kemitraan yang dikembangkan NATO dengan negara-negara non-anggota.

Partner countries yang dibentuk oleh NATO berfungsi sebagai wadah kerja sama untuk menciptakan keamanan dunia.

Sejak awal 1990-an, NATO menjalin kemitraan dengan negara-negara dari Eropa, Asia Tengah, Kaukasus, dan wilayah Mediterania, serta mitra lain di seluruh dunia, untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan politik dan keamanan.

Sistem kemitraan merupakan usaha NATO dalam mewujudkan stabilitas dan memperkuat keamanan di luar wilayah anggotanya.

Baca juga: Apa Itu NATO dan Tujuannya?

Jaringan kemitraan NATO

Anggota partner countries NATO cukup banyak, yang terbagi ke dalam beberapa jaringan kemitraan.

Berikut ini beberapa jaringan kemitraan NATO dan anggotanya.

Euro-Atlantic Partnership Council (EAPC)

EAPC adalah kemitraan yang dibentuk pada 1997 antara anggota NATO dengan negara-negara di kawasan Eropa dan Atlantik.

Anggota EAPC yakni Armenia, Austria, Azerbaijan, Belarus, Bosnia dan Herzegovina, Finlandia, Georgia, Irlandia, Kazakhstan, Kirgizstan, Malta, Moldova, Rusia, Serbia, Swedia, Swiss, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, Uzbekistan.

Baca juga: Hubungan antara Perang Dingin dengan NATO dan Pakta Warsawa

NATO's Mediterranean Dialogue

NATO's Mediterranean Dialogue adalah kemitraan NATO dengan tujuh negara di kawasan Mediterania, yakni Algeria, Mesir, Israel, Yordania, Mauritania, Maroko, dan Tunisia.

Istanbul Cooperation Initiative (ICI)

Terdapat empat negara yang tergabung dalam ICI, yakni Bahrain, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Mitra di seluruh dunia

NATO menjalin kemitraan dengan beberapa negara dari seluruh dunia untuk menghadapi ancaman keamanan yang dapat muncul.

Beberapa negara dalam kemitraan ini, yakni Afghanistan, Australia, Colombia, Irak, Jepang, Korea Selatan, Mongolia, Selandia Baru, dan Pakistan, juga berkontribusi dalam operasi militer NATO.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com