KOMPAS.com - Sumpah Pemuda adalah sebuah ikrar yang dilakukan oleh para pemuda Republik Indonesia (RI).
Para pemuda-pemudi Indonesia menggugah semangat perjuangan dengan cara menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, atau Sumpah Pemuda.
Janji-janji tersebut dapat diamalkan dalam berbagai hal termasuk kehidupan sehari-hari seperti menanamkan nilai gotong royong, patriotisme, musyawarah, persatuan, kekeluargaan, dan cinta damai.
Lantas, di balik makna mulia tersebut, bagaimana sejarah lahirnya Sumpah Pemuda?
Baca juga: Kongres Pemuda I: Latar Belakang, Tujuan, Ketua, dan Hasil
Sumpah Pemuda berasal dari dua kata, yaitu sumpah dan pemuda. Sumpah berarti janji dan harus ditepati.
Oleh sebab itu, Sumpah Pemuda berarti janji yang harus diteteapi oleh para pemuda.
Sejarah Sumpah Pemuda berawal pada 1908, ketika rakyat Indonesia memiliki kesadaran untuk bersatu melawan penjajah di Tanah Air.
Sejak saat itu, mulai dibentuk berbagai perkumpulan pemuda Indonesia dan organisasi pergerakan nasional di berbagai wilayah untuk melawan para penjajah.
Organisasi pergerakan nasional yang pertama kali terbentuk di Indonesia adalah Budi Utomo pada 1908.
Sejak Budi Utomo berdiri, berbagai organisasi pemuda bersifat kedaerahan mulai muncul, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, dan sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, lahir pula organisasi yang lebih besar, seperti Perhimpunan Indonesia, yang kemudian menjadi organisasi politik.
Karena ada banyak organisasi pemuda yang muncul, maka banyak pula pemikiran yang berbeda-beda.
Akan tetapi, mereka tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai cita-cita bangsa.
Salah satu cara untuk memperoleh kesatuan pendapat tersebut adalah dengan menyelenggarakan Kongres Pemuda I.
Tujuan Kongres Pemuda I adalah untuk membangkitkan semangat kerja sama antarorganisasi pemuda.