Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara pada Awal Kemerdekaan

Kompas.com - 26/08/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang banyak menghadapi tantangan sejak awal kemerdekaan.

Pancasila digunakan sebagai dasar negara untuk mengatur pemerintahan atau seluruh administrasi negara.

Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila telah dijadikan landasan dan fondasi utama bangsa Indonesia.

Lalu, bagaimana penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada awal kemerdekaan?

Baca juga: Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa

Banyak mendapat tantangan

Setelah Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia pada 18 Agustus 1945, penerapannya tidak langsung berjalan mulus begitu saja.

Penerapan Pancasila pada awal kemerdekaan cukup banyak mendapatkan hambatan dan rintangan karena terjadi berbagai aksi pemberontakan.

Berikut ini sejumlah pemberontakan yang terjadi pada awal kemerdekaan Indonesia:

PKI Madiun 1948

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun terjadi pada 18 September 1948, yang berlangsung selama tiga bulan.

Terjadinya pemberontakan PKI Madiun dilatarbelakangi oleh permasalahan yang cukup rumit antara pemerintah dengan golongan sayap kiri.

Peristiwa ini diawali dengan jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin pada 28 Januari 1948, dan dibentuk kabinet baru bernama Kabinet Hatta.

Mohammad Hatta membentuk kabinet baru tanpa melibatkan golongan sayap kiri.

Hal ini kemudian membuat golongan sayap kiri merasa kecewa dan berniat melakukan pemberontakan.

Situasi kian memanas setelah Musso, tokoh komunis senior Indonesia kembali ke Tanah Air seusai belajar di Uni Soviet.

Musso membentuk badan baru yang terdiri dari partai-partai sayap kiri, termasuk PKI.

Mereka kemudian melakukan perjalanan propaganda ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com