Tumasik, Cikal Bakal Negara Singapura

KOMPAS.com - Temasek atau Tumasik adalah nama sebuah permukiman awal yang mengacu pada Singapura.

Dalam sejarahnya, Tumasik menempati posisi strategis di bidang perdagangan dan menjadi wilayah yang diperebutkan oleh beberapa kekuasaan di Asia Tenggara.

Beberapa kekuasaan yang dimaksud yakni Sriwijaya, Majapahit, Ayutthaya dari Thailand, dan negara-negara lain di Asia Tenggara.

Berikut sejarah Tumasik, yang merupakan cikal bakal negara Singapura.

Baca juga: Peran Sriwijaya dan Majapahit dalam Integrasi Antarpulau

Sejarah nama Tumasik

Asal-usul nama Tumasik tidak diketahui secara pasti, tetapi diyakini berasal dari kata Melayu, yakni "Tasik".

Kata Tasik memiliki makna danau atau laut, dan ada pula yang memaknainya sebagai tempat yang dikelilingi laut atau kota laut.

Tumasik pada abad ke-3 dikenal dengan nama Pu-Lo-Chung, yang terdapat di dalam catatan Fa-Hien, seorang pengembara asal China.

Pada abad ke-13, Marco Polo, seorang penjelajah asal Italia, menyebut Tumasik dengan nama Chiamassie, yang dikaitkan dengan Malayu atau Kerajaan Melayu.

Marco Polo datang ke Asia Tenggara, terutama ke Tumasik diperkirakan pada 1275.

Selain itu, ada juga riwayat yang menjelaskan bahwa Sang Nila Utama dari Sriwijaya mendirikan pemerintahan di Tumasik pada 1299.

Baca juga: Fa Hien, Penjelajah China Pertama yang Pernah ke Jawa

Pada 1330, seorang pengelana asal China bernama Wang Dayuan, menyambangi Tumasik. Dalam catatannya, ia mencatat bahwa ada pemukiman yang disebut Danmaxi, yang oleh beberapa sejarawan diterjemahkan sebagai Tumasik.

Selain itu, ada pendapat yang menyatakan bahwa Tumasik merujuk pada salah satu raja dari Kerajaan Sriwijaya, yakni Maharaja Tan Ma Sa Na Ho.

Di Kitab Negarakertagama dan Pararaton, yang menjadi sumber sejarah Kerajaan Majapahit, juga muncul nama Tumasik.

Begitu pula dalam amukti Palapa, terdapat kata Tumasik yang sekarang bernama Singapura.

Lalu di abad ke-14, Tumasik juga disebutkan dalam catatan Vietnam sebagai Sach Ma Tich.