Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chatib Sulaiman: Awal Kehidupan, Pergerakan, dan Wafat

Kompas.com - 17/11/2021, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Chatib Sulaiman adalah pejuang kemerdekaan Indonesia asal Sumatra Barat. 

Chatib Sulaiman dikenal sebagai sosok pejuang yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. 

Sulaiman pernah menjabat sebagai pemimpin umum khusus Sumatra Barat dalam organisasi Partai Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru). 

Dalam PNI Baru, Sulaiman merumuskan pendidikan politik untuk rakyat, taktik, dan strategi perjuangan yang diarahkan pada para kader PNI Baru.

Selain itu, pada masa pendudukan Jepang, Sulaiman juga sempat menjabat sebagai pemimpin Giyugun, barisan tentara militer buatan Jepang. 

Baca juga: Partai Nasional Indonesia (PNI): Pendirian, Tokoh, dan Perkembangan

Awal Kehidupan

Chatib Sulaiman lahir di Sumpur, Sumatra Barat, tahun 1906.

Chatib Sulaiman merupakan putra dari pasangan suami istri Haji Sulaiman dan Siti Rahma. 

Sewaktu kecil, Sulaiman pertama kali mengenyam pendidikannya di Hollandsch Inlandsche School (HIS) atau sekolah dasar di Adabiah, sebuah madrasah di Minangkabau. 

Kegiatan sehari-hari yang dilakukan Sulaiman sewaktu kecil adalah pagi hari berangkat ke sekolah, sore belajar mengaji dan silat, serta malamnya ia menginap di Surau yang terletak di Pasar Mudik, Padang. 

Setelah lulus dari HIS, Sulaiman melanjutkan studinya ke MULO (sekolah menengah pertama). 

Sewaktu duduk di bangku MULO, Chatib Sulaiman sudah mulai menunjukkan pikirannya mengenai kemerdekaan Indonesia. 

Pemikiran Sulaiman ini lantas membuat Belanda khawatir.

Akibatnya, Belanda berusaha mencari cara untuk bisa mengeluarkan Sulaiman dari MULO. 

Belanda pun menggunakan alasan bahwa ketika Sulaiman pergi ke sekolah, ia tidak mengenakan pakaian yang sepatutnya. 

Alhasil, Sulaiman berhenti bersekolah di MULO. 

Akan tetapi, meskipun Sulaiman dikeluarkan dari sekolahnya, wawasannya tidak langsung berhenti begitu saja. Justru, wawasan Sulaiman kian meluas. 

Sulaiman banyak mempelajari tentang sosialisme barat dan timur. Ia juga gemar membaca buku-buku tentang agama-agama besar di dunia. 

Kedatangan tentara Jepang ke Hindia Belanda (Indonesia).Pinterest Kedatangan tentara Jepang ke Hindia Belanda (Indonesia).

Baca juga: MULO, Sekolah Umum Zaman Hindia Belanda

Pergerakan 

Pada tahun 1930, Chatib Sulaiman memutuskan untuk pergi ke Padang Panjang. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com