Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Belanda Tidak Berhasil Menguasai Banten?

Kompas.com - 11/10/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682), Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaannya.

Bahkan Banten dapat mengungguli Makassar dan Aceh sebagai bandar perdagangan lada terbesar di Indonesia.

Kondisi ini memicu konflik dengan VOC yang berkedudukan di Batavia. VOC menilai bahwa Banten mengganggu praktik monopoli perdaganga lada yang dilakukannya.

Terlebih lagi, Sultan Ageng Tirtayasa tidak menyembunyikan kebenciannya terhadap VOC.

Oleh karena itu, Belanda mencoba lagi menguasai Banten seperti sebelumnya, tetapi tidak bisa.

Lantas, mengapa Belanda tidak berhasil menguasai Banten?

Strategi Sultan Ageng Tirtayasa

Belanda tidak berhasil menguasai Banten dikarenakan Banten memiliki posisi strategis sebagai bandar perdagangan internasional.

Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh Sultan Ageng Tirtayasa dalam menyusun strategi untuk melemahkan VOC.

Salah satu cara yang dijalankan adalah dengan mengundang para pedagang Eropa lain, seperti Inggris, Perancis, Denmar, dan Portugis untuk berdagang di wilayahnya.

Baca juga: Alasan Sultan Ageng Tirtayasa Melakukan Perlawanan terhadap VOC

Selain itu, Sultan Ageng Tirtayasa juga mengembangkan hubungan dagang dan memberi tempat di Banten kepada negara-negara Asia, seperti Persia, Benggala, Siam, Tonkin, dan China.

Hubungan dagang yang dibangun Sultan Ageng Tirtayasa tentunya semakin menyulitkan Belanda untuk menguasai Banten.

Pasalnya, untuk menguasai monopoli perdagangan di Banten, Belanda harus berhadapan dengan banyak pedagang dari berbagai negara.

Serangan VOC terus digagalkan

Mengetahui tindakan Sultan Ageng Tirtayasa, VOC berusaha membalas dengan melakukan blokade terhadap jung-jung China dan kapal-kapal dagang dari Maluku yang hendak menuju Banten.

Sultan Ageng Tirtayasa pun tidak tinggal diam dan mengirim beberapa pasukannya untuk mengganggu kapal-kapal dagang VOC serta menimbulkan kekacauan di Batavia.

Misalnya dengan melakukan perusakan terhadap beberapa kebun tebu milik VOC. VOC tidak dapat berbuat banyak, karena pada saat bersamaan harus menghadapi pemberontakan Trunojoyo di Mataram.

Kondisi tersebut membuat VOC hanya memperkuat pertahanan di Batavia dengan membangun beberapa benteng, salah satunya Benteng Noordwijk.

 

Referensi:

  • Makfi, Samsudar. (2019). Perlawaan terhadap Penjajah di Sumatra dan Jawa. Singkawang: Maraga Borneo Tarigas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com