Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit pada Masa Peradaban Islam

Kompas.com - 17/09/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lembaga kesehatan dalam peradaban Islam telah memainkan peran penting dalam memberikan perhatian terhadap orang-orang sakit dari berbagai lapisan masyarakat.

Hal itu dilakukan melalui rumah sakit yang memberikan pengobatan bagi orang sakit, memberi makan, dan mengawasi perkembangan mereka.

Itulah bentuk rumah sakit yang tersebar di belahan dunia Islam saat itu.

Di samping itu, terdapat tempat yang berfungsi sebagai pusat pengembangan ilmu kedokteran sekaligus sebagai rumah sakit bernama Maristan atau Bimaristan.

Kata ini berasal dari bahasa Persia, bimar yang berarti sakit, dan stan yang memiliki arti tempat. Sehingga artinya adalah tempat orang sakit atau rumah sakit.

Rumah sakit pertama pada peradaban Islam

Para sejarawan berbeda pendapat terkait awal mula munculnya rumah sakit dalam sejarah Islam.

Beberapa mengatakan bahwa rumah sakit sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.

Sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa rumah sakit Islam pertama kali didirikan pada masa Dinasti Bani Umayyah.

Pada masa Abdullah bin Zubair, sahabat nabi, tertahan di Mekkah, terdapat tenda yang disebut al-maristan untuk mengobati orang-orang yang terluka.

Inilah yang kemudian disebut rumah sakit Islam pertama oleh beberapa ahli.

Akan tetapi, al-maristan dengan arti sebenarnya baru benar-benar dibangun pada masa kekhalifahan Al-Walid bin Abdul Malik dari Dinasti Bani Umayyah pada sekitar 706 atau 708 Masehi.

Kala itu, rumah sakit tersebut digunakan khusus untuk merawat para penderita lepra, yang memang sedang merajalela.

Setelah itu, banyak rumah sakit didirikan di berbagai belahan dunia Islam, bersamaan dengan bertambahnya kebutuhan tempat perawatan kesehatan pada saat Perang Salib.

Baca juga: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Dinasti Abbasiyah

Peraturan rumah sakit

Pada masa peradaban Islam, rumah sakit umumnya dibangun di atas bukit atau di samping sungai.

Sebab, dua lokasi tersebut dianggap sebagai tempat yang paling baik dan paling indah sehingga memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com