Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kitab Arjunawiwaha: Pengarang, Cerita, dan Penyimpangan

Kompas.com - 10/08/2021, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kitab Arjunawiwaha adalah kakawin pertama dari Jawa Timur dan satu-satunya karya sastra dari masa pemerintahan Prabu Airlangga, pendiri Kerajaan Kahuripan, yang berkuasa antara 1019-1042 M.

Kitab Arjunawiwaha ditulis oleh Mpu Kanwa pada sekitar tahun 1030 M.

Kakawin ini berisi gubahan dari Wanaparwa, sebuah episode dalam Kitab Mahabharata.

Ceritanya berfokus pada kisah Arjuna ketika bertapa untuk memohon senjata yang dapat melawan Kurawa dalam Perang Bharatayuddha.

Oleh para ahli, Kitab Arjunawiwaha disebut-sebut memiliki bahasa yang sangat indah di antara karya sastra Jawa Kuno lainnya.

Baca juga: Kitab Sutasoma: Pengarang, Isi, dan Bhinneka Tunggal Ika

Rangkuman cerita Kitab Arjunawiwaha

Kitab Arjunawiwaha bercerita tentang Arjuna, yang diminta bertapa oleh saudara-saudaranya untuk memohon senjata yang ampuh dan dapat memberi kemenangan kepada para Pandawa dalam Perang Bharatayudha melawan Kurawa.

Ketika bertapa di Gunung Mahameru, dewa tidak begitu saja memberikan senjata yang diminta.

Arjuna justru diberi godaan oleh dewa dengan mengirimkan tujuh bidadari cantik, termasuk di antaranya Supraba dan Tilottama.

Tujuh bidadari tersebut ternyata gagal menggoda Arjuna, sehingga Batara Indra datang sendiri dengan menyamar sebagai seorang brahmana tua.

Keduanya sempat berbincang mengenai agama, sebelum Indra akhirnya mengungkap jati dirinya dan pergi.

Setelah itu, datanglah seekor babi yang mengamuk dan Arjuna langsung memanahnya.

Pada saat yang sama, seorang pemburu juga melepaskan panahnya dan mengenai titik yang sama.

Arjuna dan pemburu sempat berdebat tentang siapa yang membunuh babi itu.

Ketika perselisihan semakin memuncak, pemburu tersebut mengungkap bahwa dirinya adalah jelmaan Batara Siwa.

Sebelum menghilang, Batara Siwa sempat memberikan panah sakti yang dinamai Pasupati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com