Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aisyiyah: Latar Belakang, Peran, dan Program

Kompas.com - Diperbarui 19/01/2023, 14:14 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Muhammadiyah memiliki sebuah organisasi untuk kaum perempuan yang diberi nama Aisyiyah.

Aisyiyah didirikan pada 19 Mei 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan. Organisasi ini bergerak dalam ranah sosial, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan. 

Dari waktu ke waktu, Aisyiyah terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kemajuan harkat dan martabar perempuan Indonesia.

Hasil nyatanya adalah wujud amal usaha yang terdiri atas ribuan taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan perguruan tinggi.

Baca juga: Padjonga Daeng Ngalle Polobangkeng: Kehidupan, Perjuangan, dan Wafat

Latar Belakang

Terbentuknya organisasi Aisyiyah bermula dari perkumpulan Wal' Ashri, Maghribi School, dan Sapa Tresna pada 1914. 

Perkumpulan ini dirintis oleh Nyai Ahmad Dahlan dalam bentuk pengajian Al-Qur'an dan kelas baca tulis khusus perempuan. 

Suami dari Nyai Ahmad Dahlan, KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Perserikatan Muhammadiyah, mendorong perempuan untuk mendapat pendidikan formal dan keagamaan.

Organisasi Aisyiyah bergerak dari berbagai aspek kehidupan termasuk bidang pendidikan dengan mendirikan Frobel School atau TK Aisyiyah Bustanul Athfal pada 1919. 

Selain itu, Aisyiyah juga menyadari bahwa harkat dan martabat perempuan Indonesia tidak akan meningkat tanpa adanya kemampuan ekonomi di lingkungan perempuan. 

Untuk itu, Aisyiyah bergerak dalam bidang pemberdayaan ekonomi seperti koperasi, Baitul Maal wa Tamwil, Toko, Simpan Pinjam, dan arisan. 

Baca juga: Kabinet Berkaki Empat

Peran

Tujuan Aisyiyah mendirikan Frobel School yaitu untuk memberantas kebodohan pendidikan di Indonesia. 

Gerakan ini menjadi salah satu pilar perjuangan Aisyiyah yang terus dicanangkan dengan melakukan pemberantasan buta huruf untuk pertama kali pada 1923. 

Kemudian, tahun 1926, Aisyiyah mulai menerbitkan majalahnya sendiri yang bernama Suara Aisyiyah. 

Melalui majalah ini, Aisyiyah ingin menyampaikan semua program dan kegiatannya termasuk konsolidasi internal organisasi. 

Sedangkan dalam pergerakan kebangsaan, Aisyiyah juga menjadi organisasi yang memprakarsai terbentuknya organisasi wanita pada 1928.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com