KOMPAS.com - Kali ini kita akan belajar prenahe sedulur atau sebutan saudara dalam bahasa Jawa.
Berbeda dengan kebudayaan Barat, di Indonesia kita memanggil saudara sesuai dengan posisi mereka dalam silsilah keluarga.
Nah, kalau dalam bahasa Indonesia, kita mengenal istilah tante, om, kakek, nenek, sepupu, keponakan, dan masih banyak lagi.
Dalam bahasa Jawa juga terdapat penamaan serupa, yang disebut dengan “prenahe sedulur” atau sebutan saudara.
Suku Jawa dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi kesopanan, bahkan dalam berbicara saja diatur dengan unggah-ungguh bahasa.
Tak heran, apabila sebutan silsilah dalam keluarga pun juga diatur sedetail mungkin.
Hal tersebut berguna untuk memudahkan ketika sedang berkomunikasi satu sama lain, sehingga terjalin komunikasi yang efektif dan sopan.
Lalu, apa saja prenahe sedulur atau sebutan saudara dalam bahasa Jawa?
Baca juga: Munggah Kabiasaane Awak Bahasa Jawa
Kita pelajari bersama, yuk!
Contoh percakapan
Putra: "Ka, kae sing ning omahmu sapa? Kanca anyar, to?"
Raka: "Kui misananku, Putra. Anake paklik karo bulikku".
Putra: "Oalah, lha asale saka ngendi?"
Raka: "Saka Solo, kui sedulure bapakku, sing lanang kui pambarep".
Putra: "Ya wis, Ka. Salam yo, ibukku asale ya saka Solo".
Terjemahan
Putra: "Ka, siapakah yang ada di rumahmu itu? Teman baru, ya?"
Raka: "Itu sepupuku. Anak dari tante dan omku".
Putra: "O begitu, asalnya dari mana?"
Raka: "Dari Solo, mereka saudara dari ayahku, yang laki-laki itu anak pertama".
Putra: "Ya sudah, Ka. Salam ya, Ibukku juga berasal dari Solo".
Baca juga: 30 Watake Wong dalam Bahasa Jawa
Referensi: