Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembung Plutan: Pengertian, Contoh

Kompas.com - 27/03/2024, 14:00 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comTembung plutan berasal dari tembung lingga yaitu pluta yang memiliki makna rangkep (digabung).

Tembung plutan adalah kata yang digabung ejaan atau bacaannya, agar berkurang jumlah ejaannya. Jumlah ejaan kata tembung plutan diringkas agar lebih sedikit.

Tembung plutan biasanya terdapat di dalam gatra atau urutan kalimat tembang, untuk mengeja guru wilangan ketika di dalam gatra atau urutan kalimat tembang kelebihan jumlah ejaannya.

Baca juga: Tembung Pepindhan: Contoh dan Artinya

Berikut adalah contoh tembung plutan:

  1. Abot menjadi bot
  2. Amrih menjadi mrih
  3. Awit menjadi wit
  4. Awor menjadi wor
  5. Alon menjadi lon
  6. Amung menjadi mung
  7. Ambo menjadi mbo
  8. Ameh menjadi meh
  9. Bubar menjadi bar
  10. Buyar menjadi byar
  11. Bocah menjadi cah
  12. Cuwiri menjadi cwiri
  13. Darana menjadi drana
  14. Emoh menjadi moh
  15. Gumerit menjadi gumrit

    Baca juga: Tembung Rangkep: Pengertian dan Jenis

  16. Kiyat menjadi kyat
  17. Kuluban menjadi kluban
  18. Kuwalon menjadi kwalon
  19. Kuwasa menjadi kwasa
  20. Kelapa menjadi klapa
  21. Liyan menjadi lyan
  22. Luwih menjadi lwih
  23. Maring menjadi mring
  24. Murih menjadi mrih
  25. Para menjadi pra
  26. Perang menjadi prang
  27. Sarana menjadi srana
  28. Sari menjadi sri
  29. Serat menjadi srat
  30. Seru menjadi sru
  31. Suwara menjadi swara
  32. Suwarga menjadi swarga
  33. Suwawi menjadi swawi
  34. Suwiwi menjadi swiwi
  35. Weruh menjadi wruh

Baca juga: Tembung Saroja dan Artinya

Agar lebih memahami tembung plutan, berikut contoh kalimat yang menggunakan tembung plutan:

  1. Aku weruh kowe ning pinggir dalan menjadi aku wruh kowe ning pinggir dalan.
  2. Adek ngangkat karung abot tenan menjadi adek ngangkat karung bot tenan.
  3. Ibu tuku ayam goreng pas bagian suwiwi menjadi Ibu tuku ayam goreng pas bagian swiwi.
  4. Suwarane Bintang elok banget menjadi swarane Bintang elok banget.
  5. Mugi angsal suwargi langgeng menjadi mugi angsal swargi langgeng.
  6. Pak Sardi menek wit kelapa menjadi Pak Sardi menek wit klapa.
  7. Werkudara perang karo Sengkuni menjadi Werkudara prang karo Sengkuni.
  8. Adek ulang tahun dimasakke kuluban menjadi Adek ulang tahun dimasakke kluban.
  9. Bapak ameh badminton menjadi Bapak meh badminton.
  10. Bocah-bocah wis da tekan lapangan bal menjadi cah-cah wis da tekan lapangan bal.

Baca juga: Tembung Garba: Pengertian, Contoh

Referensi:

  • Nuraini, S. P. (n.d.). Pepak Basa Jawa Lengkap. Karanganyar: Lingkar Media.
  • Raharjo, S. H. (n.d.). Kawruh Basa Jawa Pepak. Semarang: CV. Widya Karya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com