Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candra Panatacara Panggih Pengantin: Gagrak Yogyakarta

Kompas.com - 08/03/2024, 05:00 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comPanggih pengantin adalah upacara tradisional Jawa yang melibatkan keluarga kedua mempelai sebagai tanda persetujuan pernikahan.

Candra adalah kalimat pengibaratan di dalam bahasa Jawa. Dengan cara melihat anggota tubuh yang bergerak dari sesesorang dan mengubahnya menjadi kalimat yang indah.

Urutan panggih pengantin gagrak Yogyakarta

Berikut adalah urutan panggih pengantin gagrak Yogyakarta beserta penjelasannya:

Balang gantal 

Balangan artinya melempar, sedangkan gantal artinya daun sirih yang diisi dengan bunga pinang, kapur sirih, gambir, dan tembakau yang diikat dengan menggunakan benang lawe. Dilakukan dengan cara melempar dari arah berlawanan dengan jarak sekitar 2 meter.

Wijikan 

Wijikan artinya mempelai Wanita membasuh kaki mempelai lelaki dengan air dan bunga. Dengan tujuan mencerminkan bakti istri terhadap suami agar rumah tangga berjalan dengan harmonis.

Tetes wiji dadi

Tetes wiji adalah prosesi pemecahan telur dan diusapkan ke dahi kedua mempelai.

Kirab tumuju sasana palenggahan

Artinya adalah kedua mempelai berjalan pelan-pelan menuju tempat duduk pengantin dan diikuti oleh kedua orang tua pengantin.

Tampa kaya

Tampa kaya adalah upacara seperti kacar-kucur versi Surakarta. Mempelai pria menuangkan isi keba yang berisi beras kuning, kacang, kedelai, uang logam, kembang telo ke pangkuan mempelai Wanita yang sudah terselimuti oleh kain sindur.

Dhulangan 

Dhulangan adalah bagian upacara saling suap menyuap nasi anatara kedua mempelai. Mempelai pria membuat 3 kepalan nasi kuning dan diletakkan di piring yang dipegang oleh pengantin Wanita.

Contoh candra panggih pengantin gagrak Yogyakarta

Berikut adalah contoh candra panggih pengantin gagrak Yogyakarta:

Balang gantal

Ngancik wahyaning mangsa kala, dhumawahing kodrating Hyang Kuwasa. Penganten kakung, ingkang winastan gondhang kasih. Datan saranta penganten kakung gya gumantya ambalang gantal ingkang winastan gondhang tutur. Punapa ta wujud sarta wredining gantal ingkang kinarya bebalanganing penganten sarimbit.

Pranyata, wujuding gantal dumadi saking sedhah lininting tinangsulan lawe wenang, sarta pinilih suruh ingkang atemu rose, ingkang amengku wredi sinandi: Suruh, yen dinulu lumah lawan kurepe, nanging lamun ginigit padha rasane. Menika amengku wredi sanadyan kang sajuga jejer priya kang sawiji putri, nanging lamun wus manunggal tekade, bisa manunggal cipta, rasa, miwah karsane, pinasthi jatukramanipun.

Artinya

Mengubah visi masa lalu, kekuatan Yang Mulia. Mempelai laki-laki yang penuh cinta. Bersama kedua mempelai, sepasang suami istri sedang berbincang bersama. Apa bentuk dan makna calon pengantin. Ternyata, bentuk gantal itu terdiri dari sedah silinting yang dijawab oleh yang berwibawa, dan memilih untuk menceritakan kepada yang bertemu dengan mawar itu, yaitu hatiku: Katakanlah, kalau pertama kali digigit, maka itu adalah akan sama dengan yang lain, namun jika digigit maka rasanya akan sama. Maksudku, walaupun laki-laki yang punya anak perempuan, tapi kalau mereka bersatu dalam tekad, bisa bersatu dalam kreativitas, selera, dan kemauan, mereka pasti akan menikah.

Wijikan 

Katon kambang-kambang kumambanging sekar triwarna kang aneng jroning bokor mawar, mlathi, miwah kanthil. Yekti menika, kinarya pralampita, lamun winawar ing tembung manis lumantar kedaling lathi, dadya pambukaning karyatama kang anggung kumanthil-kanthil ing padoning netra, tumameng tung-tunging nala. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com