Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Kapilaritas yang Tidak Menguntungkan Bagi Manusia

Kompas.com - 02/01/2024, 23:30 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Dalam fisika, kita mengenal istilah "kapilaritas".

Dilansir dari buku Fisika Kelompok Teknologi (2008) oleh Osa Pauliza, kapilaritas adalah fenomena naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa kapiler (pipa yang memiliki luas penampang yang sangat sempit).

Peristiwa kapilaritas disebabkan adanya gaya adhesi dan gaya kohesi yang menentukan tegangan permukaan zat cair.

Tegangan permukaan akan memengaruhi besar kenaikan atau penurunan zat cair dalam pipa kapiler.

Baca juga: Pengertian Pipa Kapiler, Kapilaritas, dan Asas Bejana Berhubungan

Adapun tegangan permukaan bekerja sepanjang keliling pipa kapiler yang menarik zat cair dengan gaya F.

Dinding mengadakan reaksi dan menarik air ke atas dengan gaya yang sama besar.

Pada keadaan setimbang, komponen vertikal gaya tarik dinding sebanding dengan berat air yang naik.

Contoh gaya kapilaritas adalah:

  • Naiknya minyak pada sumbu kompor minyak tanah
  • Naiknya air dari akar ke daun tumbuhan
  • Naiknya air pada kain yang tercelup ember berisi air

Berikut pertanyaan mengenai kapilaritas:

Baca juga: Daya Kapilaritas Batang

Pertanyaan

Gejala kapilaritas yang tidak menguntungkan bagi manusia adalah ....

A. Naiknya minyak dalam sumbu kompor
B. Naiknya air dari akar ke daun pada tumbuhan
C. Meresapnya air pada tembok saat hujan
D. Terpisahnya air dan minyak saat dicampur

Jawab:

Dikutip dari buku 100% Super Lengkap Gudang Super Soal Fisika (2014) oleh Idrus Abdul Kudus, gejala kapilaritas yang tidak menguntungkan bagi manusia adalah meresapnya air pada tembok saat hujan.

Kapilaritas merupakan proses naik atau turunnya cairan pada pipa kapiler, tetapi untuk kondisi membasahi dinding yang menjadi lembab merupakan hal yang merugikan. Jawaban (C).

Itulah penjelasan mengenai kapilaritas.

Baca juga: Cara Menstabilkan Kualitas Air Kolam Budidaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com