KOMPAS.com – Hubungan antarmanusia merupakan suatu sosiologi konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya.
Hubungan antarmanusia adalah hubungan antara dua individu yang saling memengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku satu sama lain.
Faktor-faktor yang memengaruhi hubungan antarmanusia dapat berupa:
Interaksi sosial melibatkan individu, baik secara fisik maupun psikologis. Hal ini berkaitan dengan proses internalisasi. Faktor utama dalam proses internalisasi antara lain:
Imitasi adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya, dengan kata lain meniru.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum meniru ialah memiliki minat dan perhatian yang besar, sikap menjunjung tinggi, serta pandangan bahwa dengan meniru maka ia akan mendapat penghargaan sosial yang tinggi.
Baca juga: Mengenal Hubungan Interpersonal dan Faktor-faktornya
Sugesti merupakan proses seseorang menerima cara pandang seseorang tanpa adanya kritik terlebih dahulu.
Syarat untuk mempermudah sugesti, yaitu:
Identifikasi adalah proses yang berlangsung secara sadar, berdasar perasaan, irasional, serta berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi sistem norma-norma yang ada.
Identifikasi juga merupakan cara belajar norma dari orang tuanya,.
Simpati merupakan perasaan ketertarikan individu kepada orang lain yang timbul berdasarkan penilaian perasaan.
Baca juga: 4 Tahapan dalam Mempertahankan Hubungan
Cara seseorang melakukan interaksi sosial yaitu dengan melakukan komunikasi interpersonal. Salah satu faktor yang menimbulkan hubungan personal yang baik adalah kepercayaan.
Secara ilmiah, percaya berarti mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh rsiko.
Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal.
Rasa kepercayaan diri yang dimiliki seseorang dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
Kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai serta berusaha mengendalikan empati, paham dengan keadaan orang lain.
Iklim defensif meliputi evaluasi, kontrol, strategi, superioritas, kepastian, dan netralitas. Sementara itu, iklim suportif meliputi orientasi masalah, deskripsi, spontanitas, persamaan, profesionalisme, dan empati.
Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, baik itu memuji maupun mengecam. Sementara itu, deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.
Baca juga: 6 Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial
Referensi: