KOMPAS.com - Zaman neozoikum disebut juga dengan zaman kenozoikum, senozoikum, kainozoikum, atau zaman kehidupan baru.
Pada saat itu, kondisi Bumi sudah jauh lebih baik dan stabil ketimbang zaman sebelumnya. Karena itulah, neozoikum disebut juga zaman kehidupan baru.
Diperkirakan, zaman neozoikum berlangsung 60 juta tahun yang lalu. Selain kondisi yang lebih stabil, perubahan cuaca di Bumi saat itu pun juga tidak begitu drastis.
Zaman neozoikum dibedakan atas dua zaman coba kalian uraikan!
Menurut Edi Rohani dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2019), zaman neozoikum dibedakan atas dua zaman, yakni zaman tersier dan kuarter.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Zaman Neozoikum, Zaman Kehidupan Baru di Bumi
Berikut penjelasannya:
Disebut juga sebagai zaman ketiga. Zaman ini masih dibagi lagi menjadi beberapa masa, yakni paleosen, eosen, oligosen, miosen, serta pliosen.
Ciri-ciri zaman neozoikum tersier adalah:
Orang utan pertama kali muncul pada zaman miosen. Karena harus menyesuaikan dirinya dengan iklim, mereka bermigrasi ke Asia Tenggara.
Kemudian pada zaman pliosen, muncul hewan yang lebih besar, yakni gorila. Manusia kera dari selatan atau Australopithecus juga muncul di zaman ini.
Baca juga: 6 Ciri-ciri Zaman Arkaikum, Zaman Tertua di Bumi
Disebut juga sebagai zaman keempat. Zaman kuarter ditandai dengan munculnya kehidupan manusia seperti sekarang ini.
Zaman neozoikum kuarter dibagi menjadi pleitosen (dilivium) dan holosen (olivium).
Dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), dituliskan ciri-ciri zaman neozoikum kuarter adalah: