Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Kata eksistensi berasal dari bahasa Inggris excistence, dan Latin existere, artinya muncul, ada, timbul, atau memilih keberadaan yang aktual.
Eksistensi diartikan sebagai keberadaan, keadaan, atau adanya. Eksistensi adalah apa yang ada, memiliki aktualitas (ada), dan segala sesuatu (apa saja) yang ada.
Berikut beberapa pengertian eksistensi menurut ahli:
Menurut KBBI, eksistensi adalah hal berada atau keberadaan.
"Eksistensi adalah keberadaan atau keaktifan sesuatu, baik itu karya maupun penciptanya sendiri."
Baginya, eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur dan mengalami perkembangan atau kemunduran, tergantung kemampuan aktualisasi potensinya.
Baca juga: 4 Pengaruh Efikasi Diri terhadap Perilaku dan Kognisi
Menurutnya, eksistensi adalah proses yang dinamis, menjadi, atau mengada. Hal ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, exsistere berarti keluar dari, melampaui atau mengatasi.
Ia menjelaskan bahwa eksistensi mengandung pengertian tentang keberadaan yang terus-menerus dilakukan.
Baginya, eksistensi biasa juga dikenal sebagai keberadaan, yakni pengaruh atas ada atau tidak adanya kita.
Kesimpulannya, eksistensi adalah cara manusia mengaktualisasikan diri atau potensi yang dimilikinya, agar keberadaan mereka dapat memberi arti.
Berikut ciri-ciri eksistensi menurut Kierkegaard:
Eksistensi adalah cara khas manusia untuk berada, dan pusat perhatian ada pada manusia, karenanya bersifat humanistik.
Bereksistensi berarti berbuat, menjadi, dan merencanakan.
Manusia adalah realitas yang belum selesai dan masih harus dibentuk. Pada hakikatnya, manusia terikat pada dunia sekitarnya, terlebih-lebih pada sesama manusia.
Baca juga: 4 Fungsi Efikasi Diri Menurut Albert Bandura