KOMPAS.com - Penyimpangan primer adalah salah satu jenis penyimpangan atau bentuk perilaku menyimpang di masyarakat.
Selain penyimpangan primer, Edwin M. Lemert menyebutkan bentuk penyimpangan lainnya, yakni penyimpamgan sekunder.
Penyimpangan sekunder adalah bentuk perilaku menyimpang yang sering terjadi (berulang) dan tidak bisa ditoleransi masyarakat.
Lantas, apa itu penyimpangan primer?
Dikutip dari buku Sosiologi Komunitas Menyimpang (2018) oleh Suardi, penyimpangan primer adalah perilaku menyimpang yang bersifat temporer.
Kata temporer di sini mengacu pada suatu tindakan yang sifatnya sementara juga tidak berulang.
Baca juga: Penyimpangan Sosial Negatif: Pengertian dan Contohnya
Seseorang yang melakukan penyimpangan primer, masih bisa diterima di masyarakat. Karena sebagian besar kehidupannya tidak didominasi tindakan menyimpang tersebut.
Dalam bahasa Inggris, penyimpangan primer sering disebut primary deviance atau primary deviation.
Dilansir dari situs Study, penyimpangan primer adalah perbuatan menyimpang awal yang dilakukan seseorang.
Kata "awal" dalam definisi tersebut merujuk pada dua kemungkinan, yakni:
Sementara itu, dalam situs Simply Sociology, disebutkan bahwa penyimpangan primer adalah tindakan awal yang menyebabkan seseorang dilabeli "menyimpang".
Baca juga: Penyimpangan Sekunder: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa penyimpangan primer adalah bentuk penyimpangan yang bersifat sementara dan tidak berulang.
Pengertian penyimpangan primer lainnya adalah tindakan yang menyebabkan seseorang disebut "menyimpang" dari norma yang ada.
Ketika seseorang melakukan sekali atau dua kali penyimpangan norma, hal tersebut bisa dikatakan sebagai penyimpangan primer.
Namun, ketika individu sudah berkali-kali melakukan tindakan menyimpang, hal itu dinamakan penyimpangan sekunder.
Beberapa contoh penyimpangan primer ialah:
Baca juga: Penyimpangan Sosial Positif: Pengertian dan Contohnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.