KOMPAS.com- Energi panas dan katalis kimia dapat digunakan untuk memecah biomasa menjadi senyawa intermediate atau produk.
Dalam gasifikasi, biomasa dipanaskan dalam lingkungan oksigen yang menghasilkan gas terdiri dari hidrogen dan karbon monoksida.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai proses konversi termokimia sebagai berikut:
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Konservasi?
Dalam konversi gasifikasi, bahan baku lignoselulosa seperti kayu dan hasil hutan dipecah ke gas sintesis, terutama karbonmonoksida dan hidrogen.
Bahan baku tersebut kemudian teroksidasi sebagian, atau di reformasi dengan agen gasifying (udara, oksigen, uap) yang menghasilkan gas sintesis.
Make up dari syngas akan bervariasi karena berbagai jenis bahan baku, kadar air mereka, jenis gasifier yang digunakan, agen gasifikasi, suhu dan tekanan dalam gasifier.
Gas yang dihasilkan mengalami pembersihan dan pengkondisian untuk membuat gas bebas kontaminan yang memiliki rasio hidrogen-karbon monoksida yang sesuai sebelum langkah konversi katalitik.
Syngas ini kemudian dikondisikan, yaitu hidrogen sulfida tingkat dikurangi dengan polishing belerang, dan rasio hidrogen-karbon monoksida disesuaikan dengan perubahan air menjadi gas.
Baca juga: Konservasi Tanah: Definisi dan Metodenya
Dalam proses ini, bahan baku biomassa dipecah menggunakan panas dalam ketiadaan oksigen, lalu menghasilkan bio oil yang dapat lebih disempurnakan untuk produk hidrokarbon.
Dekomposisi terjadi pada suhu lebih rendah dari proses gasifikasi, dan menghasilkan minyak cair bukan gas sintesis.
Minyak yang dihasilkan bervariasi dalam konten oksigen atau viskositas sesuai dengan bahan baku yang digunakan.
Minyak yang dihasilkan dalam pengolahan pirolisis harus memiliki partikulat, dan penghilangan abu dalam filtrasi untuk menciptakan produk yang homogen.
Minyak ini kemudian ditingkatkan menjadi bahan bakar hidrokarbon melalui proses hydrotreating dan hydrocracking yang mengurangi kadar oksigen.
Referensi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.