KOMPAS.com – Konflik merupakan perbedaan pandangan, ketidaksesuaian, dan perselisihan yang dilakukan kedua belah pihak atau lebih.
Untuk menghadapi konflik, diperlukan model penyelesaian yang dapat mengatasi atau menghentikan terjadinya konflik. Salah satunya model boulding.
Model boulding mengatakan bahwa cara mengontrol konflik, yakni menangkap gejala awal konflik yang baru saja terjadi.
Bagaimana cara menyelesaikan konflik dengan model boulding?
Cara mengakhiri konflik, yakni dengan menghindar, menaklukan, dan mengakhiri konflik sesuai prosedur, termasuk rekonsiliasi serta kompromi dengan jaminan tertentu.
Baca juga: 5 Perbedaan Konflik dan Kekerasan
Berikut penjelasan lebih lanjutnya:
Beberapa cara menyelesaikan konflik dengan model boulding ialah:
Dilakukan dengan menawarkan kemungkinan pilihan jawaban terbaik. Langkah ini bersifat sementara dan ditujukan untuk mencari jalan terbaik untuk mengakhiri konflik.
Diterapkan dengan mengerahkan semua kekuatan untuk mengaplikasikan strategi perlawanan konflik yang terjadi dalam komunitas.
Dilaksanakan dengan prosedur rekonsiliasi atau kompromi, yakni metode umum yang paling sering digunakan.
Kompromi harus dipahami sebagai penyelesaian konflik dengan memperhatikan nilai, tujuan, dan kebijakan yang disepakati kedua belah pihak.
Baca juga: Gejala Terjadinya Konflik Sosial di Masyarakat
Perlu diketahui bahwa tiap metode penyelesaian konflik pasti memiliki kelebihan, kekurangan, dan risikonya masing-masing.
Berikut beberapa strategi untuk mengurangi atau mengatasi konflik:
Referensi:
Liliweri, Alo. 2005. Prasangka & Konflik. Bantul: LKiS Yogyakarta.
Retnosari, Anita Desi. 2018. Perdamaian Berkelanjutan: Dari Konflik ke Resolusi Konflik. Skripsi. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.