Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menyelesaikan Konflik dengan Model Boulding

Kompas.com - 23/06/2023, 11:00 WIB
Revlina Octavia Artrisdyanti,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Konflik merupakan perbedaan pandangan, ketidaksesuaian, dan perselisihan yang dilakukan kedua belah pihak atau lebih.

Untuk menghadapi konflik, diperlukan model penyelesaian yang dapat mengatasi atau menghentikan terjadinya konflik. Salah satunya model boulding.

Model boulding mengatakan bahwa cara mengontrol konflik, yakni menangkap gejala awal konflik yang baru saja terjadi.

Bagaimana cara menyelesaikan konflik dengan model boulding?

Cara mengakhiri konflik, yakni dengan menghindar, menaklukan, dan mengakhiri konflik sesuai prosedur, termasuk rekonsiliasi serta kompromi dengan jaminan tertentu.

Baca juga: 5 Perbedaan Konflik dan Kekerasan

Berikut penjelasan lebih lanjutnya:

Cara menyelesaikan konflik dengan model boulding

Beberapa cara menyelesaikan konflik dengan model boulding ialah:

  • Menghindari konflik

Dilakukan dengan menawarkan kemungkinan pilihan jawaban terbaik. Langkah ini bersifat sementara dan ditujukan untuk mencari jalan terbaik untuk mengakhiri konflik.

  • Menaklukan 

Diterapkan dengan mengerahkan semua kekuatan untuk mengaplikasikan strategi perlawanan konflik yang terjadi dalam komunitas.

  • Mengakhiri konflik 

Dilaksanakan dengan prosedur rekonsiliasi atau kompromi, yakni metode umum yang paling sering digunakan.

Kompromi harus dipahami sebagai penyelesaian konflik dengan memperhatikan nilai, tujuan, dan kebijakan yang disepakati kedua belah pihak.

Baca juga: Gejala Terjadinya Konflik Sosial di Masyarakat

Strategi mengatasi konflik dengan model boulding

Perlu diketahui bahwa tiap metode penyelesaian konflik pasti memiliki kelebihan, kekurangan, dan risikonya masing-masing.

Berikut beberapa strategi untuk mengurangi atau mengatasi konflik:

  • Mengetahui dan mengakui bila terjadi konflik
  • Menganalisis situasi yang terjadi, meliputi penyebab utama konflik
  • Menganalisis perilaku yang melibatkan kedua belah pihak terjadinya konflik, dan apakah pendekatan yang digunakan bisa dilakukan dan disetujui
  • Membuka diskusi yang melibatkan dua kelompok, dan menyediakan informasi yang akurat
  • Melakukan negosiasi sebagai bentuk kepuasan relasi antardua pihak yang sifatnya kooperatif.

 

Referensi:

Liliweri, Alo. 2005. Prasangka & Konflik. Bantul: LKiS Yogyakarta.

Retnosari, Anita Desi. 2018. Perdamaian Berkelanjutan: Dari Konflik ke Resolusi Konflik. Skripsi. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com