KOMPAS.com - Konflik sosial adalah masalah yang harus dihadapi dan dicegah untuk terjadi, karena sifatnya yang merusak.
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu konflik, yakni upaya represif dan preventif.
Menurut Nommy Horas dalam buku Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan (2004), tindakan represif adalah upaya yang dilakukan lewat penegakan hukum.
Dalam pengendalian konflik, tindakan represif bisa dilakukan dengan menangkap dan mengadili orang yang dianggap menjadi provokator.
Baca juga: Gejala Terjadinya Konflik Sosial di Masyarakat
Lalu, bagaimana dengan cara preventif? Apa saja cara preventif mencegah konflik?
Cara preventif untuk mencegah terjadinya suatu konflik adalah hidup bertoleransi dan saling menghormati satu sama lain.
Bayangkan saja, kondisi masyarakat yang berasal dari berbagai suku dan agama hidup berdampingan dan saling menghormati.
Sudah tentu, kondisinya damai, tenteram, dan tentu saja nyaman ditinggali. Selain itu, konflik juga akan jarang terjadi.
Dikutip dari buku Komunikasi Antarvudaya (2023) oleh Zahrotus Sa'idah, cara preventif mencegah konflik juga bisa dilakukan dengan membangun persatuan dan kesatuan.
Apabila tiap individu sadar untuk membangun juga menjaga persatuan, kondisi sosial pasti terjamin dan minim konflik.
Baca juga: Cara Agar Terhindar dari Konflik
Upaya preventif mencegah konflik juga dapat dilaksanakan dengan menumbuhkan sikap tenggang rasa terhadap satu sama lain.
Berdasarkan Pasal 6 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial, berikut beberapa upaya preventif mencegah konflik:
Jika disimpulkan, cara preventif untuk mencegah terjadinya suatu konflik adalah: