Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Penggunaan Unsur Golongan Logam Transisi Periode 4

Kompas.com - 20/06/2023, 15:00 WIB
Desi Selvia Ningrum,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unsur golongan logam transisi periode 4 memiliki dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan ketika menggunakannya secara berlebihan. 

Unsur golongan logam transisi periode 4 terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), seng (Zn). Letak unsur tersebut berada pada blok d. 

Apa saja dampak negatif unsur logam transisi periode 4? Berikut penjelasannya:

Skadium

Uap skadium yang terhirup dalam jangka panjang dapat mengakibatkan emboli paru-paru. Skadium juga dapat memicu penyakit organ hati.

Pada hewan air, skadium mengakibatkan kerusakan membran sel serta memiliki pengaruh negatif pada sistem reproduksi dan sistem saraf.

Baca juga: Metaloid: Unsur Peralihan Logam dan Non-logam

Titanium (Ti)

Paparan titanium berlebihan pada tubuh manusia dapat mengakibatkan perubahan di paru-paru sehingga memicu keluhan-keluhan seperti sesak napas, nyeri dada. dan batuk.

Kontak langsung dengan kulit dan mata dapat mengakibatkan iritasi. Dalam bentuk serbuk logam, titanium dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Jika terpapar panas di udara, titanium dapat meledak.

Vanadium (V)

Dampak peggunaan vanadium dapat memengaruhi kesehatan jika diserap tubuh dalam jumlah banyak. Efek akut vanadium yaitu memicu iritasi paru-paru, tenggorokan, mata, dan rongga hidung.

Pada hewan, vanadium menghambat enzim tertentu sehingga berdampak secara neurologis. Vanadium dapat juga memicu gangguan pemapasan, kelumpuhan, dan gangguan hati serta ginjal.

Krom (Cr)

Krom dapat mengakibatkan efek buruk bagi  kesehatan, seperti alergi, intasi hidung mimisan, ruam kulit serta gangguan paru-paru dan perut.

Selain itu, krom dapat bersifat racun bagi organisme dan mengubah mater genetik yang memicu kanker. Konsentrasi tinggi kromium dalam pembuangan limbah dapat merusak insang ikan.

Mangan (Mn)

Dampak negatif kelebihan mangan terjadi terutama di saluran pernapasan dan otak. Mangan juga mengakibatkan Parkinson, emboli paru, dan bronkitis. Pria yang terpapar mangan dalam jangka waktu lama berpotensi mengalami impoten.

Besi (Fe)

Asap atau debu oksida besi yang terhirup dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan timbulnya pneumoconiosis jinak atau siderosis.

Jika konsentrasi oksida besi yang terhirup berlebihan, risiko timbulnya kanker paru-paru akan meningkat.

Baca juga: Sifat Fisika dan Kimia Tembaga

Kobalt (Co)

Konsentrasi tinggi kobalt yang terhirup melalui udara dapat mengakibatkan asma dan pneumonia. Radiasi isotop radioaktif kobalt dapat memicu kemandulan, rambut rontok, muntah, perdarahan, diare, koma, bahkan kematian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com