KOMPAS.com - Pembagian zaman praaksara, berdasarkan sudut pandang arkeologi, dapat dibagi menjadi zaman Batu dan zaman Logam.
Tahukah kamu bagaimana kebudayaan zaman praaksara zaman Logam?
Mengutip Kemdikbud RI, pada zaman Logam orang sudah membuat alat-alat dari logam selain alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam dan mencetaknya menjadi peralatan.
Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Kelebihan teknik bivalve dari a cire perdue adalah dapat digunakan berkali-kali.
Periode Logam disebut juga masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan.
Zaman Logam dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Baca juga: Zaman Batu
Pada zaman perunggu atau yang disebut kebudayaan Dongson-Tonkin China, yang menjadi pusat kebudayaan ini.
Manusia purba dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3:10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain:
Baca juga: Kehidupan Zaman Praaksara
Pada zaman Besi, orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan.
Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu. Sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi yaitu sekitar 3.500 derajat Celcius.
Alat-alat yang dihasilkan pada zaman Besi antara lain:
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur).
Baca juga: Peninggalan Zaman Praaksara
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman Logam disebut juga zaman Perunggu.
Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman Logam berjumlah lebih sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemuakn pada zaman sejarah.
Antara zaman Neolitikum dan zaman Logam telah berkembang kebudayaan Megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya. Bahkan puncak kebudayaan Megalitikum justru pada zaman Logam.
Perkembangan zaman Logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa. Karena zaman Logam di Eropa mengalami tiga fase atau bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi.
Di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya, tidak mengalami zaman Tembaga tetapi langsung memasuki zaman Perunggu dan Besi secara bersamaan.
Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari Perunggu sehingga zaman Logam disebut juga dengan zaman Perunggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.