KOMPAS.com - Perubahan entalpi reaksi (ΔH) dapat ditentukan dengan berbagai cara. Secara umum, perubahan entalpi reaksi ditentukan oleh empat cara, yaitu:
Empat cara menghitung perubahan entalpi tersebut digunakan pada berbagai bentuk permasalahan atau soal yang berbeda-beda.
Berikut penjelasan mengenai menghitung perubahan entapil reaksi!
Baca juga: Hubungan Energi dan Entalpi
Kalorimetri merupakan suatu sistem terisolasi sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran energi dan materi antara sistem dengan lingkungan.
Oleh karena itu, kalorimetri dapat digunakan untuk menentukan jumlah kalor yang diserap oleh air dan perangkat kalorimetri.
Semua kalor yang dilepaskan oleh sistem tidak ada yang terbuang ke lingkungan. Proses pengukuran kalor reaksi dengan kalorimeter dinamakan kalorimetri.
Rumus yang berlaku untuk menentukan besar (jumlah) kalor dalam kalorimetri, yaitu:
Baca juga: Rumus Mencari Kalor, Kalor Jenis, dan Kapasitas Kalor
Keterangan:
q larutan= kalor yang diterima larutan (joule)
m= massa larutan (gram)
c= kalor jenis larutan ( J/gram °C atau J/gram K)
Δt= perubahan suhu (°C, K)
q kal= kalor yang diterima kalorimeter
C= kapasitas kalor (joule/°C atau joule/K)
Beberapa reaksi kimia ada yang berlangsung satu tahap dan ada yang berlangsung melalui beberapa tahap dan tiap-tiap tahap memiliki sejumlah kalor tertentu.
Menurut Henry Hess, besarnya kalor reaksi (ΔH) suatu reaksi yang berlangsung beberapa tahap ditentukan sebagai berikut:
Dengan demikian berlaku rumus hukum Hess:
ΔH = ΔH1 + ΔH2 + ΔH3.
Baca juga: Memahami Persamaan Termokimia dan Hukum Hess
Besarnya perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan data entalpi pembentukan standar.
Di mana perubahan entalpi reaksi sama dengan total perubahan entalpi produk dikurangi perubahan entalpi reaktan.
Jika data perubahan entapil pembentukan standar (ΔHf°) diketahui maka pengubahan entapil dapat dihitung menggunakan rumus berikut.