Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Rumat Adat Riau: Rumah Lontik dan Balai Selaso Jatuh

Kompas.com - 22/05/2023, 20:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang beridi di atas tiang dengan bangunan persegi panjang.

Dikutip dari Buku Pendidikan Seni Rupa Estetik Sekolah Dasar (2020) oleh Ariana Restian, rumah adat Selaso Jatuh Kembar adalah rumah adat khas Riau yang berupa balai selaso jatuh.

Balai atau rumah adat ini difungsikan sebagai tempat berkegiatan bersama, sebagai tempat pertemuan, tetapi tidak digunakan sebagai tempat tinggal pribadi.

Dari beberapa bentuk rumah, semuanya hampir serupa, baik tangga, pintu, dinding, susunan ruangannya identik, kecuali rumah lontik yang mendapat pengaruh Minang.

Baca juga: Mengenal Suku, Bahasa, Rumah Adat, dan Pakaian di Nusa Tenggara Timur

Berikut penjelasan untuk rumah adat Riau, rumah Lontik dan Balai Selaso Jatuh:

Rumah Lontik

Rumah Lontik disebut juga sebagai rumah Lancang karena rumah ini bentuk, ciri atpnya melengkung ke atas, agak runcing seperti tanduk kerbau.

Kemudian, dinding rumah ini miring keluar dengan hiasan kaki dinding mirip perahu atau lancang.

Hal itu melambangkan penghormatan kepada Tuhan dan sesama.

Rumah adat Lontik diperkirakan mendapat pengaruh dari kebudayaan Minangkabau. Namun, belum banyak masuatakat Indonesia dari luar Riau yang mengetahui rumah adat ini.

Baca juga: 4 Jenis Rumah Adat Betawi

Padahal, rumah adat Lontik merupakan salah satu rumah adat tradisional yang sangat indah dan unik karena hasil perpaduan dua kebudayaan yang serupa namun tak sama, yaitu budaya Indonesia dan Melayu.

Dari mulai struktur bangunan, pembagian ruangan, corak, serta motif hiasan yang dipakai rumah adat Riau semua mengandung nilai filosofi.

Salah satu filosofinya terdapat pada bagian anak tangga yang berjumlah lima, melambangkan angka yang signifikan dalam agama Islam, sedangkan tangga rumah biasanya memang dibuat ganjil.

Baca juga: Mengenal Rumah Adat Suku Dayak di Kalimantan

Balai Selaso Jatuh

Balai Selaso Jatuh adalah bangunan seperti rumah adat, fungsinya bukan untuk tempat tinggal melainkan untuk musyawarah atau rapat secara adat.

Sesuai dengan fungsinya, bangunan ini mempunyai macam-macam nama, antara lain: Balairung Sari, Balai Penobatan, Balai Kerapatan, dan lainnya.

Diketahui, bangunan tersebut kini tidak ada lagi, saat ini di desa-desa tempat musyawarah dilakukan di rumah Penghulu, sedangkan yang menyangkut keagamaan dilakukan di masjid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com