Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Rumah Adat Betawi

Kompas.com - 07/10/2022, 14:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Suku Betawi merupakan penduduk asli Provinsi DKI Jakarta, yang memiliki adat istiadat dan budaya yang sarat akan nilai luhur warisan nenek moyang.

Hal tersebut tecermin dari beberapa jenis rumah adat yang ada di provinsi ini. Berikut empat jenis rumah adat Betawi:

Rumah kebaya

Rumah kebaya adalah rumah adat Betawi yang terinspirasi dari kebaya.

Rumah adat ini memiliki bentuk atap yang menyerupai pelana terlipat, dan jika dilihat dari samping, lipatannya terlihat seperti lipatan kebaya.

Jenis rumah adat Betawi ini juga identik dengan teras yang luas dengan bangku dan meja. Hal itu berarti orang Betawi akan terbuka dan menghargai siapa pun yang datang.

Adapun, gigi balang dan banji merupakan ornamen identitas dari rumah adat ini.

Baca juga: Lenong Betawi: Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya

Gigi balang adalah papan berbentuk segitiga yang terlihat seperti gigi belalang, menyimbolkan bahwa suku Betawi menjunjung tinggi nilai kejujuran dan kerja keras.

Sementara banji berbentuk seperti bunga matahari, yang menjadi sumber kehidupan dan terang bagi penghuni sekitarnya.

Ada area pribadi di bagian belakang rumah ini, seperti ruang makan, kamar tidur, dapur, dan pekarangan rumah yang hanya boleh dilihat oleh orang terdekat dari pemilik rumah.

Kamar tamu pada rumah kebaya disebut paseban yang didesain indah untuk menghormati sang tamu.

Rumah panggung

Rumah adat panggung adalah salah satu jenis rumah adat Betawi.Wikimedia Commons/Olobaho Rumah adat panggung adalah salah satu jenis rumah adat Betawi.

Jenis rumah adat Betawi ini biasa ditemukan di pesisir pantai dan dibuat mengikuti kondisi lingkungan sekitar.

Rumah ini berbentuk seperti rumah panggung yang di bawahnya memiliki banyak tiang kayu.
Materi bangunan yang digunakan sebagian besar merupakan kayu.

Contohnya penyangga rumah yang dibangun dengan tiang kayu setinggi 1 hingga 1,5 meter dari tanah.

Baca juga: Mengenal Tari Sirih Kuning, Tarian Asal Betawi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com