Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Tornado merupakan salah satu bencana alam paling mematikan di Bumi. Anginnya mampu menghancurkan rumah dan bangunan dalam sekejap.
Tak hanya itu, tornado juga bisa menghancurkan jembatan dan kereta api, memutarbalikkan kendaraan, menumbangkan pohon, bahkan menelan air dari tepi sungai.
Tornado adalah kumpulan udara yang berputar membentuk hubungan antara awan Cumulonimbus dengan permukaan tanah.
Kecepatan tornado dapat mencapai 177 kilometer/jam. Jangkauan jarak rata-ratanya 75 meter dan dapat menempuh jarak beberapa kilometer.
Bahkan kecepatan tornado pernah mencapai 300-480 kilometer/jam, dengan lebar jangkauan lebih dari 1 mil (1,6 kilometer), dan bisa bertahan di permukaan tanah lebih dari 100 kilometer.
Tornado sering terjadi di wilayah Amerika serikat, Kanada, Amerika latin, Eropa, Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Baca juga: Apa itu Tornado Api?
Berikut ciri-ciri tornado yang perlu diwaspadai:
Tornado biasanya terjadi ketika musim pancaroba, entah waktu siang atau sore hari. Proses terjadinya tornado berkaitan dengan pembentukan awan Cumulonimbus.
Berikut proses terjadinya tornado:
Pada fase ini, arus udara naik ke atas awan dengan sangat kuat. Diperkirakan tahapan ini terjadi saat hujan belum turun ke permukaan Bumi.
Karena titik air dan kristal es akan tertahan arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Dalam fase dewasa, air di awan tidak bisa tertahan lagi oleh udara yang naik ke puncaknya. Sehingga hujan turun dan menyebabkan gesekan di antara arus udara naik dan yang turun.
Suhu pada massa udara yang turun lebih dingin dibanding suhu sekitarnya. Arus udara yang naik dan turun, akan menimbulkan arus berputar sehingga membentuk pusaran.
Baca juga: Mengenal Angin Tetap, Angin Lokal, dan Angin Monsun
Arus udara ini berputar makin kencang, dan menyerupai siklon yang mendekati Bumi. Fase ini biasanya disertai hujan deras yang membentuk pancaran air.
Pada fase ini, massa udara yang naik akan menghilang, sehingga massa udara yang turun akan meluas ke seluruh bagian awan.
Biasanya hujan akan berhenti dan massa udara yang turun akan melemah. Fase punah merupakan fase berakhir tumbuhnya awan cumulonimbus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.