KOMPAS.com- Hampir seluruh arsip secara fisik terbuat dari kertas, baik arsip yang tipis maupun tebal.
Bahan utama kertas adalah bubur kayu. Di mana kayu bisa menjadi santapan rayap jika tersimpan cukup lama di tempat yang lembap.
Selain bisa termakan rayap, arsip juga mudah terbakar karena menggunakan material kertas. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat merusak arsip.
Secara umum ada dua faktor yang dapat merusak arsip, yakni faktor internal dan eksternal. Berikut penjelasannya:
Baca juga: Arsip: Pengertian, Karakteristik dan Jenisnya
Faktor internal yang dapat merusak arsip berasal dari bahan media itu sendiri, yakni unsur keasamaan saat pembuatan kertas, seperti lignin, alum rosin sizing, zat pemutih dan tinta.
Lignin merupakan senyawa kimia yang ada dalam kayu dan berfungsi sebagai pengikat antarserat. Namun, terkadang proses tersebut tidak sempurna sehingga lignin masih tertinggal.
Hal ini yang menyebabkan kertas mengalami perubahan warna dari putih menjadi coklat.
Faktor eksternal merupakan faktor perusak arsip yang berasal dari luar. Faktor eksternal terbagi menjadi lima jenis, seperti faktor biologis, fisika, kimiawi, penggunaan, dan bencana alam.
Berikut penjelasannya:
Faktor biologis merupakan faktor kerusakan yang disebabkan unsur yang ada di lingkungan, yaitu:
Baca juga: Arsip: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Kegunaannya
Faktor kerusakan yang disebabkan oleh cahaya, panas, dan air, yaitu:
Faktor yang dapat merusak kertas yang disebabkan adanya zat-zat kimia di sekitar lingkungan. Contoh: debu, karbon dioksida dan karbon monoksida.
Penggunaan arsip yang terlalu lama biasanya dapat merusak arsip itu sendiri. Banyak pengguna yang melipat kertas, mencoret, tidak sengaja merobek, meletakkan di sembarang tempat, dan sebagainya.
Faktor ini merupakan faktor yang tidak terduga karena bencana sewaktu-waktu bisa terjadi. Jika terjadi bencana alam akan dapat menyebabkan kerusakan bahkan kehilangan arsip dalam jumlah yang sangat besar.
Baca juga: Perbedaan Dokumen Sumber dan Pendukung dalam Bukti Transaksi
Referensi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.