Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Tarian Serampang Dua Belas dilakukan berpasangan. Tarian ini pun tercipta dari gerak-gerik tari pergaulan, yang berkembang di kalangan istana dan masyarakat secara umum. Berasal dari Sumatera Utara, tarian ini tercipta di tangan salah seorang guru seni, yakni Guru Sauti.
Serampang Dua Belas sudah dikenal masyarakat sejak tahun 1950-an, dan termasuk sebagai kreasi baru sebagai perwakilan dari Suku Melayu. Tarian yang satu ini pun berkembang semasa kesultanan Serdang.
Fungsi Tari Serampang Dua Belas sebagai tari pertunjukkan yang dapat ditampilkan di acara apa pun, mulai dari upacara adat, acara budaya, sampai hiburan. Tarian yang satu ini juga tentunya memuat makna serta nilai-nilai kehidupan.
Tari Serampang Dua Belas secara garis besar menggambarkan berbagai tahap di mana sepasang kekasih saling mencintai, mulai dari pertemuan sampai ke pelaminan. Terdapat pesan-pesan khusus dalam tarian ini, khususnya sebagai bekal mencari pasangan hidup.
Baca juga: Tari Serampang Dua Belas, Mengisahkan Cinta Pandangan Pertama
Berikut arti-arti yang terkandung dalam gerakan tari Serampang Dua Belas, yaitu:
Gerakan berputar dan lompatan kecil mengawali tari Serampang Dua Belas. Pasangan penari saling mengelilingi satu sama lain dan ini menceritakan pasangan yang jatuh cinta saat pandangan pertama. Penari pria seolah menunjukkan rasa penasaran terhadap penari wanita. Meski begitu, sang wanita justru terlihat malu.
Penari berjalan kecil yang diselingi putaran dan badan berbalik menjadi gerakan berikutnya. Gerakan ini punya makna bahwa pasangan mulai merasakan tumbuhnya cinta, tetapi masih cukup ragu untuk mengatakannya.
Gerakan selanjutnya mengisahkan perasaan cinta dari kedua insan yang sudah memuncak. Mulai muncul perasaan gundah dan gelisah, sebab keduanya memendam perasaan yang sama.
Gerakan melenggak dan melenggok akan dilakukan penari. Mereka mulai terhuyung seperti orang mabuk. Dapat diibaratkan, gerakan tersebut adalah seolah penari tengah dimabuk asmara dan mencapai puncak rasa cinta.
Pada gerakan ini, penari wanita akan berjalan lenggak-lenggok sembari memainkan mata. Gerakan ini pun menceritakan wanita yang merespon laki-laki, bahwa dirinya juga punya perasaan yang sama.
Di tahap tarian ini, pasangan akan saling menari dan melangkah seirama. Artinya, sang pemuda sudah menerima isyarat dari sang gadis tentang perasaannya.
Gerakan yang satu ini bermakna bahwa keduanya sudah saling menduga perasaan masing-masing, seperti apakah mereka merasakan cinta yang sama atau tidak. Setelahnya, keduanya saling mengetahui perasaan satu sama lain dengan memadu asmara.
Gerakan melompat 3 kali ke depan atau ke belakang akan dilakukan oleh penari. Arti dari gerakan ini, yakni bahwa pasangan telah yakin bahwa mereka akan hidup bersama. Penari juga merasa bahagia karena masing-masing orang tua mereka telah mengetahui hubungan sepasang kekasih ini.
Pasangan penari akan melakukan gerakan lompat-melompat. Hal ini menggambarkan rasa berdebar yang melanda karena baik sang laki-laki dan sang gadis menunggu restu orang tua mereka.