Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Imunisasi adalah proses untuk membuat imun seseorang agar kebal terhadap suatu penyakit.
Proses ini dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin yang bertujuan untuk membentuk daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu. Dengan rutin melakukan imunisasi, maka dapat mencegah penyebaran penyakit.
Imunisasi bertujuan untuk melindungi diri dari berbagai penyakit yang berbahaya atau beresiko menyebabkan kematian. Imunisasi juga bisa menjadi cara untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Hal ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit pada orang yang tidak bisa menjalani imunisasi.
Dengan kata lain, makin banyak orang yang mendapatkan imunisasi berarti makin sedikit juga orang yang terinfeksi penyakit.
Manfaat imunisasi yaitu menghasilkan antibodi atau sistem pertahanan tubuh terhadap suatu virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit.
Virus atau bakteri apa yang dilawan tergantung vjenis vaksinnya. Imunisasi tidak hanya mencegah penyakit, tetapi juga sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran penyakit.
Baca juga: Apa Itu Vaksin?
Beberapa jenis imunasi, di antaranya:
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020, pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum bayi usia 3 bulan. Jika usia bayi sudah lebih dari 3 bulan, dianjurkan untuk terlebih dahulu dilakukan uji tuberkulin.
Jenis-jenis imunisasi dasar ini melindungi terhadap tuberculosis yang juga dikenal dengan TB. Imunisasi BCG bisa diberikan jika uji tuberkulin menunjukkan hasil negatif. Tempat penyuntikan imunisasi BCG yang dianjurkan yakni pada lengan kanan atas.
Jenis-jenis imunisasi dasar DPT berfungsi untuk melindungi terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Vaksinasi DPT dianjurkan untuk diberikan sebanyak 5 kali, yang di mana masing–masing pada usia :
Menurut jadwal imunisasi Kemenkes dan IDAI, ini termasuk jenis imunisasi dasar yang dibutuhkan si kecil. Vaksin MMR bertugas untuk mencegah anak mengalami penyakit gondong, campak dan rubella / campak jerman.
Dosis pertama dilakukan saat anak berusia 9 bulan. Setelah itu, memberikan vaksin MMR lanjutan saat anak berusia 15 bulan, dengan minimal jarak pemberian 6 bulan dari vaksin campak.
Baca juga: Efek Samping Vaksin