Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Vaksin

Kompas.com - 20/03/2020, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Sumber hhs.gov

KOMPAS.com - Vaksin membantu sistem kekebalan tubuh (imun) dalam mengenali dan melawan pantogen seperti virus atau bakteri.

Dengan virus, imun akan secara langsung mengenali berbagai penyakit dan lebih cepat dalam melawannya.

Meski tubuh memiliki sistem imun secara otomatis, nyatanya sistem imun tersebut dapat melemah pada waktu tertentu.

Dilansir dari laman Health and Human Services, kebanyakan orang tidak memiliki efek samping serius ketika diberikan vaksin.

Efek samping yang paling umum biasanya hanya rasa "gigitan semut" ketika disuntik. Ini sangat ringan dan hilang dengan sendirinya.

Efek samping vaksin

Efek samping yang paling umum dari vaksin termasuk sebagai berikut:

  1. Nyeri, bengkak, atau kemerahan pada bagian bekas suntikan
  2. Demam ringan
  3. Panas dingin
  4. Merasa lelah
  5. Sakit kepala
  6. Otot dan sendi nyeri ringan

Baca juga: Apa itu Vaksin?

Efek samping tersebut sangat umum dan sebagai tanda bahwa tubuh mulai membangun imun (perlindungan) terhadap suatu penyakit.

Selain itu, vaksin yang diberikan kepada anak-anak tidak akan menyebabkan autisme.

Banyak penelitian yang mencari hubungan antara vaksin dan autisme. Hasilnya dengan jelas menunjukkan bahwa vaksin tidak menyebabkan autisme.

Efek samping serius

Meskipun sangat jarang dirasakan, vaksin bisa juga memberikan efek samping serius.

Hal ini terjadi misalnya karena dosis vaksin yang diberikan berlebihan atau seseorang memiliki reaksi alergi yang parah.

Jika merasa sakit berlebihan ketika mendapatkan vaksin, sebaiknya langsung menghubungi rumah sakit atau dokter.

Dokter kemudian akan melaporkan efek samping tersebut ke Sistem Pelaporan Kejadian Vaksin yang ada di seluruh dunia.

Baca juga: Rekayasa Genetik: Pengertian, Manfaat, dan Dampaknya

ilustrasi efek samping vaksinshutterstock.com ilustrasi efek samping vaksin
Cara kerja vaksin

Vaksin terbuat dari mikroba penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau mati. Sehingga tidak akan membuat tubuh sakit.

Vaksin jauh lebih aman dibandingkan kekebalan alami. Hal ini karena kekebalan alami terjadi setelah tubuh sakit. Sedangkan vaksin melindungi tubuh dari penyakit sebelum sakit.

Ketika seseorang mendapatkan vaksin, akan memicu respon imun dan membantu tubuh melawan, serta mengingat virus atau bakteri.

Jika virus atau penyakit meyerang kembali akan langsung direspon dengan cepat oleh imun tersebut.

Vaksin memberikan kekebalan jangka panjang terhadap suatu penyakit serius tanpa risiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com