Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Capung merupakan serangga bersayap jala tercepat. Mereka dapat berakrobat di udara sambil menangkap serangga terbang yang lebih kecil.
Serangga ini dapat terbang maju maupun mundur. Kecepatannya pun bisa mencapai 50 kilometer per jam.
Untuk menangkap mangsanya, capung menggunakan kakinya yang langsing untuk mencengkeram.
Capung merupakan hewan purba yang telah ada sejak 300 juta tahun lalu. Di Indonesia, hidup sekitar 900 jenis capung yang tersebar di berbagai wilayah.
Capung disebut juga sibar-sibar, adalah serangga dari bangsa Odonata, dan sub-ordo Anisoptera.
Serangga ini bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasanya di lingkungan air, sehingga tidak dapat hidup jauh darinya.
Baca juga: Proses Metamorfosis Capung
Sama seperti serangga lain, struktur tubuh capung terdiri dari tiga bagian, yakni:
Siklus hidup capung yang dimulai dari telur hingga capung dewasa disebut metamorfosis.
Proses perubahan dari telur hingga capung dewasa memerlukan waktu cukup lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Biasanya capung ditemukan di dekat kolam atau danau, karena capung bertelur di permukaan air atau di dekatnya.
Anak capung disebut nimfa atau naiad. Nimfa hidup dalam air dan menangkap mangsa, seperti berudu dan ikan kecil.
Baca juga: Serangga: Ciri-ciri, Klasifikasi, dan Contohnya
Untuk menangkap mangsanya, naiad menggunakan bibir bawah yang panjang dan dapat dijulurkan ke depan.
Nimfa yang tumbuh sempurna, merayap keluar dari air, kemudian memanjat batang tanaman dan melepaskan kulit lamanya dan berubah menjadi capung dewasa.
Warna dan bentuk capung sangat beragam. Berikut beberapa jenis capung:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.