Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelembapan Udara: Pengertian, Faktor, dan Jenisnya

Kompas.com - 22/09/2022, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Kelembapan udara adalah banyak sedikitnya uap air yang ada di dalam udara. Kelembapan dapat diukur dengan alat higrometer, hygrograph, atau psychrometer.

Kelembapan udara yang cukup besar pada suatu wilayah, memberikan petunjuk bahwa udara di wilayah tersebut banyak mengandung uap air atau udara dalam keadaan basah.

Pengertian kelembapan udara

Kelembapan udara adalah ukuran kadar uap air yang berada dalam bentuk gas di udara. Udara di sini dapat dimaknai sebagai udara dalam ruangan atau udara pada lapisan atmosfer.

Jumlah uap air yang berada di atmosfer sekitar 2 persen saja dari jumlah massa keseluruhan dari atmosfer. Jumlah yang relatif sedikit jika dibandingkan dengan gas lain.

Akan tetapi jumlah tersebut juga tidak selalu konstan dan tetap, sebab kadang ditemui kelembapan pada udara berada di sekitar angka 0 sampai 5 persen untuk suatu wilayah tertentu.

Alat untuk mengukur kelembapan udara adalah psychrometer. Alat ini bisa mengetahui jumlah uap air yang berada di atmosfer, walaupun ukurannya sangat kecil. Jika suatu atmosfer memiliki kadar uap air yang tinggi, besar kemungkinan akan menghasilkan hujan.

Baca juga: Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Udara, Air, dan Tanah

Faktor memengaruhi kelembapan udara

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kelembapan udara di suatu wilayah, di antaranya: 

  • Suhu udara

Semakin tinggi suhu udara, maka semakin banyak uap air yang dapat ditampung oleh udara. Sedangkan, semakin rendah suhu udara, semakin rendah kapasitas uap air dari udara tersebut.

Hal ini terjadi karena saat udara panas, maka jarak antara molekulnya lebih lebar sehingga mampu mengakomodasi banyak uap air. Ketika udara dingin, maka jarak antar molekulnya menjadi kecil sehingga kesulitan mengakomodasi uap air.

  • Tekanan udara

Jika suatu wilayah memiliki tekanan udara yang semakin tinggi, maka udara yang berada di sekitarnya juga akan memiliki kelembapan yang tinggi pula.

Hal tersebut dapat terjadi karena uap air yang ada di udara tersebut tetap, namun volume udaranya mengecil, sehingga kelembapan udaranya meningkat. 

Sebaliknya jika tekanan udara diturunkan, pakai kelembapan udara di wilayah tersebut akan semakin menurun. Hal ini terjadi karena volume udara, namun jumlah uap air tetap sama.

Baca juga: Unsur-unsur Pembentuk Udara

  • Pergerakan angin

Pergerakan angin ternyata juga dapat mempengaruhi kelembapan pada udara. Hal ini dipengaruhi oleh proses penguapan dan kondensasi yang terjadi.

Air yang menguap, cara nama saya yang kecil akan terbawa oleh angin dan membentuk awan serta meningkatkan kelembapan udara di suatu wilayah. Angin berperan untuk menggeser uap air dari suatu wilayah ke daerah lainnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com